Awas! Penipuan Berkedok Pegawai KPK Beredar di WhatsApp

fin.co.id - Penipuan yang menggunakan nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mencuat melalui pesan berantai WhatsApp. Maka itu, masyarakat diminta waspada terhadap penipuan melalui pesan singkat yang mengastasnamakan pegawai Pusat Edukasi Anti-Korupsi (Anti-Corruption Learning Center) KPK.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperoleh informasi dari masyarakat terkait adanya pihak yang tidak bertanggung jawab mengirimkan pesan singkat melalui WhatApps (WA) mengatasnamakan pegawai Pusat Edukasi Anti-Korupsi (Anti-Corruption Learning Center) KPK," kata anggota Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Selasa 31 Desember 2024.

Dia menjelaskan dalam pesan singkat yang beredar, oknum tersebut mendapatkan arahan dari Pimpinan atau Deputi untuk menindaklanjuti Surat Rekomendasi soal Asta Cita Orientasi Pendalaman Tugas atau Bimtek. Adapun, kata Budi, surat tersebut ditujukan kepada berbagai pempinan Pemerintah Daerah dan DPRD Kapupaten/Kota.

"KPK menyatakan tidak pernah mengeluarkan surat dimaksud dan menegaskan bahwa pesan yang beredar tersebut bukan dari KPK," tegas Budi.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan pesan tersebut merupakan modus penipuan yang mengatasnamakan Lembaga Antirasuah untuk kepentingan tertentu.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi serupa, dengan tidak memberikan informasi apa pun kepada pengirim pesan tersebut," ujarnya.

Dia meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan ataupun sumbangan lainnya yang mengatasnamakan KPK.

"KPK meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan, pemerasan, pengurusan perkara di KPK, ataupun sumbangan lainnya. Setiap penugasan oleh pegawai KPK disertai dengan surat tugas resmi dari Lembaga," jelas Budi.

Masyarakat juga dapat melaporkannya ke KPK melalui Call Center 198 atau email: pengaduan@kpk.go.id. "KPK juga meminta masyarakat untuk melaporkan aduan langsung ke KPK atau ke kantor kepolisian setempat jika menemukan pihak-pihak yang mengaku sebagai pegawai KPK dan diduga melakukan pelanggaran," imbuhnya.

(Ayu)