Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Ketegangan Terjadi di Kairo!

fin.co.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengejutkan publik dengan walk out saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Kamis, 19 Deember 2024.

Kejadian ini terekam dalam video yang dirilis Sekretariat Presiden Indonesia dan segera menjadi sorotan di berbagai media internasional.

Erdogan Keluar Saat Prabowo Kritik Israel

Saat Prabowo mengkritik pelanggaran hukum internasional dan kekejaman Israel, Erdogan dan rombongan delegasinya tiba-tiba meninggalkan ruang pertemuan.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah delegasi berjalan keluar, dan Erdogan sempat menyenggol kursi Presiden Prabowo.

Aksi ini menimbulkan spekulasi mengenai ketegangan antara kedua pemimpin.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan, "Kita mendukung Palestina, tetapi jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?"

Ia juga mengajak negara-negara D-8 untuk fokus pada kerja sama ekonomi biru dengan memanfaatkan potensi lautan yang diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS.

Kemenlu RI Jelaskan Kejadian Walk Out Erdogan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Roy Sumirat, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.

Ia menyatakan bahwa walk out merupakan hal yang biasa terjadi dalam forum internasional, di mana para ketua delegasi seringkali harus menghadiri pertemuan paralel atau pertemuan bilateral dengan delegasi lain.

"Ini adalah hal yang lumrah dalam pertemuan internasional, termasuk di forum PBB," ujar Roy Sumirat, menjelaskan bahwa keluar masuk ruangan adalah kebiasaan dalam berbagai pertemuan diplomatik.

Apakah Ketegangan Meningkat?

Meski penjelasan resmi telah diberikan, insiden walk out Erdogan tetap menarik perhatian.

Banyak yang bertanya apakah ini mencerminkan ketegangan yang lebih besar antara Turki dan Indonesia, terutama dalam sikap terhadap Palestina dan isu-isu internasional lainnya.

Walaupun demikian, kebiasaan dalam forum internasional menunjukkan bahwa kejadian seperti ini bukanlah sesuatu yang jarang terjadi. (*)