fin.co.id - Tanggal 22 Desember merupakan hari Ibu yang diperingati di Indonesia setiap tahunnya.
Hari Ibu pertama kali dicetuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia Pertama tahun 1928
Hari Ibu kemudian diperingati untuk mengenang momentum Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22–25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Kongres ini dihadiri oleh 30 organisasi perempuan dari berbagai daerah, yang membahas berbagai isu, seperti pendidikan, peran perempuan, kesehatan ibu dan anak, hingga perjuangan kemerdekaan.
Hari Ibu di Indonesia lebih populer dibanding dengan hari Ayah. Berikut alasannya:
1. Latar Sejarah yang Kuat
Baca Juga
Hari Ibu di Indonesia berakar dari Kongres Perempuan Indonesia I (1928), yang memiliki makna historis dan nasionalistik.
Hari Ayah di Indonesia baru dicanangkan pada 2006, sehingga belum memiliki jejak sejarah yang sama panjangnya.
2. Peran Ibu yang Lebih Ditekankan Secara Budaya
Dalam budaya Indonesia, ibu sering dianggap sebagai figur utama dalam keluarga, melambangkan kasih sayang, pengorbanan, dan kehangatan.
Slogan seperti "surga di bawah telapak kaki ibu" menekankan pentingnya peran ibu dibanding ayah dalam pandangan masyarakat.
3. Hari Ibu Mendapat Promosi Lebih Luas
Hari Ibu sering dirayakan secara formal di sekolah, kantor, atau melalui kampanye media, yang memperkuat popularitasnya.
Hari Ayah jarang mendapat perhatian dari institusi, sehingga lebih sedikit dikenal oleh masyarakat.