Warga Suriah Sambut Baik Runtuhnya Rezim Basar Assad, Ramai-Ramai Pulang ke Kampung Halaman

fin.co.id - 10/12/2024, 08:54 WIB

Warga Suriah Sambut Baik Runtuhnya Rezim Basar Assad, Ramai-Ramai Pulang ke Kampung Halaman

Warga Suriah di Turk ramai-Ramai Pulang ke Kampung Halaman. (Anadolu).

fin.co.id - Warga Suriah menyambut baik runtuhnya rezim Basar Assad yang berkuasa sejak tahun 2000. Dengan jatuhnya rezim syiah itu, perang saudara di negeri tersebut berakhir. 

Sejumlah warga Suriah yang selama perang melanda, melarikan diri ke Turki kini mulai kembali ke kampung halamannya 

Mereka berbondong-bondong keluar dari Turki menuju Suriah di gerbang perbatasan Cilvegozu di Hatay, provinsi tenggara Turki

Baca Juga

Warga Suriah mengantre di gerbang perbatasan Reyhanli pada Senin pagi 9 Desember untuk menyelesaikan prosedur bea cukai.

Untuk mencegah kepadatan, tim gendarmerie mendirikan pos pemeriksaan terpisah sekitar 5 kilometer dari perbatasan. Setelah melewati pemeriksaan di pos ini, warga Suriah yang memenuhi syarat untuk menyeberang diarahkan ke Gerbang Perbatasan Cilvegozu.

Tim gendarmerie adalah unit keamanan yang bertugas mengatur dan mengawasi prosedur di pos pemeriksaan perbatasan untuk memastikan kelancaran proses tanpa adanya kerumunan atau kekacauan.

Adem Muhammed Zin, seorang warga Suriah, mengatakan kepada Anadolu bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju Damaskus, kampung halamannya.

Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas pembebasan negaranya setelah bertahun-tahun konflik. "Terimakasih Tuhan, jalan kami telah terbuka, Assad telah pergi, dan perang telah berakhir. Saya berada di Istanbul selama 10 tahun. Semoga Allah memberkahi Turki, mereka banyak membantu kami." katanya.

Baca Juga

Selain Adem, Ali Hasiko yang telah menunggu selama 12 tahun untuk dapat kembali ke kampung halamannya Hama, juga menyampaikan terima kasihnya untuk Turki, "Saya berterima kasih kepada Turki karena membuka pintunya untuk kami."

Adapula Ibrahim Muta, yang telah menunggu bersama enam anggota keluarganya untuk kembali ke Hama, mengatakan mereka telah tinggal di Turki selama 11 tahun.

"Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Turki memang indah, tapi rumah kami di Suriah," katanya.

Sementara Hana Hasiko, yang mengantre bersama anak dan cucunya mengatakan bahwa Turki dan Suriah seperti saudara dan mengatakan "Kami berterima kasih atas segalanya, sekarang kami akan pulang." (Anadolu). 

Afdal Namakule
Penulis
-->