Pilkada . 30/11/2024, 18:28 WIB
fin.co.id - Angka golongan putih (golput) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 cukup tinggi. Salah satunya karena kandidat yang diusung tidak diminati.
Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70 persen. Artinya angka golput Pilkada DKI Jakarta 2024 mencapai 42 persen. Meningkat dari 30 persen dibanding 2017.
"Orang DKI kan kelompok terpelajar. Itu angka golputnya pasti akan tinggi karena kandidat yang ada tidak diminati oleh warga DKI," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.
Menurutnya, dalam Pilkada DKI Jakarta tahun ini para kandidat calon tidak diminati karena maju dalam tidak alami atau tidak melalui proses dari bawah.
Para calon tersebut cenderung menjadi kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta melalui berbagai saringan. Baik secara formal maupun tidak formal. "Ini yang kemudian bagi warga DKI pilihannya menjadi tidak menarik," imbuhnya.
Seperti diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta 2024, terdapat 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Yaitu Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengevaluasi capaian tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 yang diduga lebih rendah dibandingkan Pilpres serta Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Hal yang sama juga terjad di beberapa provinsi lain. Yakni tingkat partisipasi pemilih yang tidak terlalu bagus. Bisa jadi, karena program-program sosialisasi KPU DKI yang kurang baik diterima masyarakat, atau memang ada kondisi tertentu. Evaluasi akan dilakukan KPU untuk mencapai perbaikan ke depan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com