Maruarar Sirait  Dilaporkan ke Bawaslu Terkait SARA di Pilkada Jakarta

fin.co.id -  Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait dilaporkan terkait pernyataan berbau SARA dalam membahas Pilkada DKI Jakarta. 

Politikus Partai Gerindra itu dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta oleh seorang warga Jakarta Selatan bernama Samuel David (37) pada Senin 25 November 2024.

Laporan itu diterima oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu DKI dengan nomor laporan 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024.

Maruarar Sirait dilaporkan atas pernyataan yang menyebut bahwa pemilih non muslim akan beralih memilih Ridwan Kamil - Suswono lantaran Anies Baswedan mendukung Pramono Anung- Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta. 

"Jadi, hari ini saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih non-muslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel,” kata Samuel saat ditemui di Pancoran, Jakarta Senina kemarin. 

Samuel menilai, pernyataan Maruarar Sirait itu bisa memicu isu SARA yang tidak diinginkan dalam konteks Pilkada Jakarta.

"Tapi, saya di sini bukan soal pilihannya siapa, tapi ucapan ini sudah menyinggung SARA. Jadi yang selama ini kita tahu kampanye harusnya damai. Kemudian sudah tidak ada lagi lah isu-isu SARA seperti dulu gitu kan," ujar Samuel.

Bawaslu dijadwalkan akan melakukan kajian lebih lanjut terkait laporan tersebut. 

Sebelumnya, Maruarar Sirait menyoroti Anies Baswedan yang mendukung pasangan Pramono Anung - Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta. 

Menurutnya, dukungan Anies ke Pramono-Rano itu menguntungkan pasangan Ridwan Kamil - Suswono. 

Sebab pemilih Kristen atau non muslim yang tadinya setia mendukung calon dari PDIP itu, akan beralih dukungan karena adanya Anies Baswedan. 

Kata dia, mulanya pemilih non muslim menolah dukung Ridwan Kamil - Suswono karena adanya PKS. 

 "Begitu Pram dan Rano mendapatkan dukungan Anies, saya yakin basis-basis non-muslim itu akan berkurang," ujar Maruarar. 

Dia mengatakan, ,peta politik Jakarta berubah setelah Anies mendeklarasikan diri untuk mendukung Pramono-Rano.