fin.co.id - Pernah nggak kamu merasa barang yang baru dibeli, eh, tiba-tiba rusak begitu saja?
Misalnya, hape yang mulai lemot setelah melakukan pembaruan software, atau printer yang mogok kerja gara-gara tinta nggak terdeteksi.
Atau juga lampu bohlam di rumahmu yang harus kamu ganti kerena sudah tidak lagi menyala setelah beberapa Waktu.
Kalau kamu ngalamin hal kayak gini, bisa jadi itu efek dari keusangan terencana.
Apa sih keusangan terencana itu? Kok kayaknya sering banget bikin kita para konsumen kesal?
Apa Itu Keusangan Terencana?
Jadi, keusangan terencana adalah strategi yang sengaja diterapkan oleh perusahaan biar produk mereka punya “masa pakai” yang pendek.
Baca Juga
Barangnya dirancang supaya cepat rusak, ketinggalan zaman, atau jadi nggak relevan, sehingga kamu terpaksa beli yang baru.
Tujuan akhirnya? Ya, tentu buat ngejaga bisnis mereka tetap lancar.
Konsep ini sebenarnya udah ada sejak lama, terutama di industri otomotif dan elektronik.
Bentuk-Bentuk Keusangan Terencana
Biar lebih paham, yuk kita bahas beberapa bentuk keusangan terencana yang sering kita temui:
1. Keusangan Teknis
Barang sengaja dibuat dengan batasan teknis. Contohnya? Laptop yang komponennya nggak bisa di-upgrade, jadi kalau kinerjanya menurun, ya harus beli baru.
2. Keusangan Desain