Dirikan 12 Pos Darurat, BPBD Kabupaten Tangerang Fokuskan Penanganan Bencana Hidrometeorologi

fin.co.id - 18/11/2024, 12:52 WIB

Dirikan 12 Pos Darurat, BPBD Kabupaten Tangerang Fokuskan Penanganan Bencana Hidrometeorologi

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat sudrajat. (Poto: Rikhi Ferdian)

fin.co.id -  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengungkapkan saat ini pihaknya tengah memfokuskan pada penanganan bencana hidrometeorologi.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan kondisi saat ini di mana Kabupaten Tangerang sebelumnya telah mengalami kejadian longsor dan banjir.

"Oleh karena itu, perhatian difokuskan pada ancaman bencana hidrometeorologi," kata Ujat usai Apel Siaga Bencana Tahun 2024 di Lapangan Arya Yudha Negara, Senin 18 Oktober 2024.

Ujat juga menyebut pihaknya memiliki 12 pos pelayanan BPBD yang tersebar di 29 kecamatan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana.

"Selain itu, perangkat desa juga dapat dimanfaatkan karena banyak yang telah memiliki peralatan penanggulangan bencana, seperti perahu karet dan alat kesiagaan lainnya," tuturnya.

Ia mengatakan, dalam penanganan bencana, BPBD Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan unsur Polri, TNI, Basarnas, relawan kebencanaan, PMI, dan berbagai pihak lainnya untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi.

Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Call Center 112 atau nomor telepon 598-4343 yang tersedia dan dapat diakses selama 24 jam.

“Petugas kami juga siap siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.

Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prigartono juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam kebencanaan.

Kata dia, Desa Tangguh Bencana yang telah terbentuk di Kabupaten Tangerang harus ditingkatkan peranannya untuk membantu upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

"Dengan sinergitas dan kerja sama yang solid dari semua pihak, Kabupaten Tangerang diharapkan dapat menghadapi potensi bencana dengan tangguh, efektif, dan meminimalkan dampak terhadap masyarakat," ujarnya.

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis