Setelah Lydia Onic Kini Video Viral Imsha Rehman Beredar di Medsos, Benarkah?

fin.co.id- Setelah selebgram cantik Lydia Onic menjadi sorotan di media sosial karena video viralnya selama 12 menit. Kini seorang TikToker cantik asal Pakistan bernama Imsha Rehman ikut terseret degan kasus serupa.

Baru-baru ini, netizen dikejutkan dengan kabar tentang tersebarnya video viral Imsha Rehman di berbagai platform media sosial. Kabar tersebut menyebutkan bahwa Imsha diduga membuat video dewasa yang kemudian bocor ke publik.

Akibat dari hal ini, Imsha Rehman memutuskan untuk menonaktifkan akun media sosialnya. Informasi tersebut telah banyak dibahas di berbagai platform, termasuk pencarian Google.

Menurut laporan, video viral Imsha Rehman memperlihatkan tikToker tersebut dalam posisi yang tidak pantas. Namun, tidak terdapat informasi lebih detail mengenai konten video yang bocor tersebut.

Imsha Rehman pun angkat bicara terkait kasus ini, menyatakan bahwa "The backlash has been overwhelming" sebelum akhirnya menutup seluruh akun media sosialnya.

Menjadi pertanyaan, siapakah Imsha Rehman sebenarnya? Imsha Rehman adalah seorang wanita cantik yang lahir pada 7 Oktober 2002 di Lahore, Pakistan. Ibunya, yang merupakan seorang influencer ternama di Pakistan, memiliki pengaruh yang besar di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram.

Konten yang dibuat oleh Imsha Rehman awalnya menampilkan hobi memancing dan kesehariannya. Namun, belakangan dia lebih fokus pada konten keseharian dengan konsep video pendek. Saat ini, Imsha memiliki 111 ribu pengikut di Instagram dan hampir 200 ribu di TikTok.

Kasus video viral Imsha Rehman ini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen dan media sosial. Ada dugaan bahwa akun media sosial Imsha diretas dan video-video pribadinya dibagikan tanpa izin. Sebagai seorang publik figur, tentu saja keselamatan dan privasi Imsha menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk menghormati privasi orang lain serta menghindari penyebaran konten yang tidak pantas atau melanggar hukum. Keamanan digital harus menjadi prioritas bagi semua orang, terlebih bagi mereka yang aktif di media sosial dan memiliki jumlah pengikut yang besa