Dukung Pembangunan Proyek Objek Vital Nasional untuk Ketahanan Energi Indonesia

fin.co.id - 08/11/2024, 20:05 WIB

Dukung Pembangunan Proyek Objek Vital Nasional untuk Ketahanan Energi Indonesia

Direktur Puskepi, Sofyano Zakaria (Ist)

fin.co.id - Pembangunan proyek objek vital nasional (obvitnas) yang sedang berlangsung di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk pembangunan Terminal LPG Tuban di Jawa Timur, menjadi kunci penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mengingat perannya yang strategis dalam menjamin keberlanjutan pasokan energi, terutama gas LPG yang kini semakin vital bagi kebutuhan rumah tangga dan industri.

Direktur PUSKEPI, Sofyano Zakaria, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur energi, khususnya terminal LPG, merupakan langkah krusial yang tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri, tetapi juga berperan dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

“Kebutuhan LPG di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data, konsumsi LPG nasional telah mencapai 7 juta metrik ton per tahun, dengan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri,” ujar Sofyano.

Baca Juga

Namun, Sofyano juga menyoroti bahwa pembangunan terminal LPG berbeda dengan proyek obvitnas lainnya, karena gas LPG memerlukan penanganan yang sangat khusus terkait aspek keamanan dan keselamatan. Terminal LPG, sebagai salah satu infrastruktur strategis, harus memenuhi standar yang sangat ketat, mengingat potensi risiko yang dapat timbul akibat kelalaian atau kesalahan teknis dalam penanganan gas tersebut.

“Selain memenuhi aspek Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), aspek *asset integrity* dalam pembangunan terminal harus menjadi prioritas. Proses pembangunan ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena menyangkut keselamatan dan keberlanjutan rantai pasokan energi nasional,” lanjut Sofyano.

Keberhasilan pembangunan terminal LPG ini, menurutnya, akan sangat mendukung kelancaran distribusi LPG ke seluruh Indonesia, terutama ke wilayah timur yang selama ini kesulitan dalam akses pasokan gas.

Pembangunan Terminal LPG Tuban yang tengah dilaksanakan oleh PT Pertamina Energi Terminal (PET), anak usaha Pertamina, sudah memasuki tahap yang signifikan. Terminal ini dirancang untuk menjadi hub utama distribusi LPG ke wilayah timur Indonesia dan diproyeksikan mampu memenuhi hingga 40% dari total kebutuhan LPG nasional.

Proyek ini juga telah memenuhi ketentuan TKDN sebesar 33,23%, yang lebih tinggi dari batas minimal yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni 30%.

Baca Juga

Sofyano menambahkan, dukungan terhadap proyek ini sangat penting, baik dari pemerintah maupun masyarakat, agar proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan tidak terganggu oleh hambatan-hambatan yang tidak perlu.

“Pembangunan Terminal LPG Tuban harus didukung penuh, jangan sampai ada pihak yang merongrong proyek ini sehingga mengganggu proses pembangunan yang sedang berjalan,” tegasnya.

Keberhasilan pembangunan terminal LPG ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan energi yang lebih merata di seluruh Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor LPG yang selama ini menjadi beban bagi negara.

Dengan demikian, keberlanjutan pasokan energi domestik akan lebih terjamin, dan harga LPG pun diharapkan dapat lebih terjangkau bagi masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kesulitan memperoleh pasokan gas dengan harga wajar.

Proyek Terminal LPG Tuban ini adalah salah satu contoh konkret dari upaya pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui pembangunan infrastruktur yang memadai.

Dengan semakin berkembangnya proyek-proyek serupa, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian energi yang lebih besar, sekaligus memastikan kebutuhan energi bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terpenuhi secara berkelanjutan dan aman. (*)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Sigit Nugroho
Penulis
-->