Kasus Vadel Badjideh vs Nikita Mirzani: Di Balik Hukum, Ada Kehidupan yang Terluka

fin.co.id - 06/11/2024, 16:09 WIB

Kasus Vadel Badjideh vs Nikita Mirzani: Di Balik Hukum, Ada Kehidupan yang Terluka

Kuasa Hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution (Disway/Hasyim)

fin.co.id - Kasus hukum yang melibatkan Vadel Badjideh dan Nikita Mirzani kini memasuki babak baru yang semakin memanas. Pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan telah resmi menaikkan status perkara ini ke tahap penyidikan, menyusul laporan yang diajukan Nikita Mirzani terhadap Vadel Badjideh terkait dugaan persetubuhan anak di bawah umur dan aborsi.

Namun, di balik perkembangan hukum ini, muncul sejumlah pertanyaan yang menyentuh dimensi humanisme dan keadilan yang lebih dalam.

Kecurigaan dan Ketidakpastian dalam Proses Hukum

Dalam pernyataannya, Razman Arif Nasution, kuasa hukum Vadel Badjideh, mengungkapkan kecurigaan terhadap profesionalitas proses penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Razman menyatakan bahwa dirinya merasa ada kejanggalan dalam penanganan perkara ini, terutama terkait dengan pengambilan langkah yang cepat untuk menaikkan status perkara tanpa pemeriksaan mendalam terhadap saksi atau bukti yang diajukan.

Baca Juga

“Proses ini terasa terburu-buru. Ada saksi yang kami minta untuk diperiksa, ahli yang belum memberikan keterangan, tapi tiba-tiba statusnya sudah naik menjadi penyidikan. Kami merasa ada yang tidak beres,” ujar Razman di hadapan wartawan, Rabu, 6 November 2024.

Hal ini tentu saja menambah ketegangan dalam kasus yang sudah mendapat sorotan publik ini. Kecurigaan terhadap prosedur hukum ini semakin diperparah dengan tudingan dari pihak Vadel bahwa Nikita Mirzani sengaja menggerakkan opini publik dengan klaim bahwa Vadel Badjideh akan segera menjadi tersangka.

Nikita bahkan sempat menyebutkan dengan percaya diri bahwa Vadel akan "memakai baju oranye", simbol tahanan yang menunggu proses hukum lebih lanjut.

Mendalami Kebenaran: Keterlibatan Manusia di Balik Proses Hukum

Di balik semua perdebatan hukum, ada satu hal yang sering terlupakan dalam cerita ini: manusia. Kasus ini, meski sarat dengan isu hukum, tidak boleh mengabaikan kenyataan bahwa ada kehidupan yang sedang terpuruk di tengah drama ini.

Vadel Badjideh, yang merasa difitnah, dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tetap optimis. “Lihat saja nanti bagaimana akhirnya. Saya masih yakin kebenaran akan terungkap,” ungkap Vadel, dengan nada yang mencerminkan keyakinan meski dilanda keraguan.

Baca Juga

Namun, bagaimana dengan nasib seorang anak yang menjadi pusat dari semua tuduhan ini? Dalam kasus yang melibatkan dugaan persetubuhan anak di bawah umur, terdapat dua sisi cerita: satu yang berusaha membela nama baik dan kehormatan, dan satu lagi yang berjuang mencari keadilan.

Di tengah narasi yang berkembang, kita tidak boleh melupakan bahwa di balik setiap tuduhan, ada seseorang yang mungkin terluka—baik itu secara fisik, emosional, atau sosial.

Laporan yang Menggugah: Pertarungan yang Tak Hanya Menghadapi Hukum

Pihak Vadel, yang merasa proses hukum ini tidak berjalan semestinya, juga melaporkan dugaan ketidakprofesionalan penyidik kepada Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

Hal ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang mendalam terhadap keadilan dan ketepatan dalam proses penyidikan.

“Proses hukum harus jelas dan tidak terburu-buru. Semua pihak harus diberi kesempatan untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Kita akan melihat respons dari Propam, karena kami yakin proses ini harus lebih transparan,” ujar Razman.

Bukan hanya masalah hukum yang dihadapi oleh Vadel, tetapi juga kerusakan pada reputasi dan kehidupan pribadinya. Dalam dunia yang semakin dipenuhi dengan berita sensasional, label buruk yang diberikan tanpa proses yang jelas sering kali lebih cepat tersebar daripada proses hukum yang seharusnya diutamakan.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Sigit Nugroho
Penulis
-->