Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat Tanggapi Larangan Israel terhadap UNRWA

fin.co.id - Pada Rabu, 30 Oktober 2024, Liga Arab mengumumkan rencana untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis, 31 Oktober, guna membahas keputusan Israel yang melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di wilayah Palestina.

Pertemuan ini dipimpin oleh Yaman dan diajukan oleh Yordania, bertujuan untuk membentuk respons kolektif terhadap larangan tersebut.

Keputusan Knesset Israel pada Senin, 28 Oktober, untuk melarang UNRWA beroperasi memiliki potensi dampak besar bagi aktivitas lembaga ini di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Undang-undang baru ini akan mulai berlaku dalam 90 hari ke depan.

Yordania mengajukan permintaan resmi untuk pertemuan ini setelah Israel menuduh beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Israel juga menyatakan bahwa program pendidikan UNRWA "mempromosikan terorisme dan kebencian." Namun, UNRWA membantah semua tuduhan tersebut, menegaskan netralitasnya dan fokus utama untuk mendukung para pengungsi.

Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, menyebut larangan itu sebagai tindakan "belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya," yang dianggapnya melanggar Piagam PBB.

UNRWA, yang didirikan pada tahun 1949, memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina di Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Gaza.

Konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza semakin memperburuk situasi. Sejak serangan Hamas tahun lalu, militer Israel telah melancarkan serangan intensif, yang menyebabkan lebih dari 43.160 kematian, mayoritas merupakan wanita dan anak-anak, serta lebih dari 101.500 orang terluka.

Situasi kemanusiaan di wilayah tersebut memburuk akibat blokade yang menyebabkan kekurangan parah dalam makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga dihadapkan pada tuntutan genosida di Mahkamah Internasional terkait serangan brutalnya di Gaza, sementara resolusi Dewan Keamanan PBB mendesak gencatan senjata yang segera.

Pertemuan Liga Arab diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah konkrit untuk mendukung UNRWA dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. (Antara)