Demo Kenaikan UMP 2025, Said Iqbal: Gaji PNS Naik, Buruh Nombok Mulu

fin.co.id - 24/10/2024, 17:26 WIB

Demo Kenaikan UMP 2025, Said Iqbal: Gaji PNS Naik, Buruh Nombok Mulu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 24 Oktober 2024. Foto: Cah/Disway Group

fin.co.id - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, selama 5 tahun terakhir upah buruh tidak mengalami kenaikan. Malah, kata Said, setiap bulan, buruh harus nombok 1,3 persen untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Dalam 5 tahun upah buruh itu enggak naik, upah teman-teman juga enggak naik. 5 tahun terakhir itu, 3 tahun pertama 0 persen kita naik upah. Padahal barang (kebutuhan pokok) naiknya adalah 3 persen," kata Said di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 24 Oktober 2024.

Kata Said, padahal ekonomi Indonesia tumbuh di atas 3 persen dalam 3 tahun pertama di dalam 5 tahun tersebut. Namun dalam 2 tahun itu upah buruh hanya naik 1,58 persen,kata dia, padahal inflasi Indonesia sebesar 2,8 persen.

"Jadi upah itu enggak naik, nombok 2,8 persen naik barang, naik upah 1,58 persen. Nombok berarti 1,3 persen, tiap bulan itu sadarkah kamu. Pemerintah yang baru harus mendengar ini," tambahnya.

Said pun membandingkan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan TNI/Polri hingga 8 persen. "Pegawai negeri aja udah naik, PNS, TNI, Polri 8 persen, kita setuju. Tapi kenapa buruh swasta nombok 1,3 persen?" tanya Said.

Kaum buruh pun kata Said, melalui kasi demonstrasi di kawasan Patung Kuda hari ini, menuntut kenaikan upah 2025 sebesar 8-10 persen kepada Presiden Prabowo Subianto. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, Said mengancam, 5 juta buruh seluruh Indonesia akan mogok nasional mulai tanggal 25-31 Oktober 2024.

"Mogok nasional akan diikuti oleh 5 juta buruh di 15.000 pabrik dan perusahaan, dan sedang kami galang di pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara, termasuk transportasi publik untuk mengikuti mogok nasional ini," kata Said di tengah aksi.

Hari ini, kata Said, ada sekitar 2.000 buruh yang mengikuti aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda. Selain menuntut kenaikan upah 8-10 persen, buruh juga menuntut Prabowo mencabut Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

"Untuk aksi hari ini, kurang lebih 2.000 buruh. 2.000 buruh mengikuti aksi ini dari Jabodetabek, Banten, DKI, dan Jawa Barat untuk menyampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait dua hal," kata Said.

"Bila mana dua tuntutan ini tidak didengar oleh pemerintahan yang baru, bisa dipastikan aksi lanjutan yang saya sebut 25 sampai 31 Oktober di seluruh wilayah Indonesia bermuara pada mogok nasional," pungkasnya.

(Cah)

Mihardi
Penulis