Ranking FIFA Indonesia, Kisah Kontroversi di Kualifikasi Piala Dunia Melawan Bahrain

fin.co.id - Tim Nasional Indonesia baru saja mengalami pertandingan yang penuh emosi dan kontroversi dalam laga kualifikasi Piala Dunia melawan Bahrain.

Dalam pertandingan tersebut, skuad Garuda yang tampil penuh semangat seolah dirampok dari kemenangan yang seharusnya bisa mereka raih.

Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-2, tetapi yang membuat penggemar Garuda marah adalah cara pertandingan itu berakhir.

Tim Indonesia memimpin dengan skor 2-1 hingga menit ke-96, namun Bahrain berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-98.

Padahal, berdasarkan aturan, pertandingan seharusnya sudah berakhir pada menit ke-96, tetapi wasit tidak segera meniup peluit panjang.

Fans dan pengamat sepak bola di seluruh Indonesia merasa bahwa keputusan tersebut merampok Garuda dari tiga poin yang sangat mereka butuhkan.

Peluit yang Terlambat, Poin yang Hilang

Jika Indonesia berhasil memenangkan pertandingan tersebut, mereka akan mendapatkan tambahan poin FIFA yang signifikan, yakni sebesar 16,89 poin.

Ini akan membuat mereka naik ke peringkat 122 dunia dengan total poin 1.141,06. Namun, hasil imbang ini membuat Indonesia tetap berada di peringkat 129, tanpa ada pergerakan dalam ranking FIFA.

Situasi ini sangat disayangkan karena pertandingan itu berlangsung dengan baik untuk Indonesia hingga menit-menit akhir.

Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid di kandang lawan, tetapi kesempatan untuk meraih kemenangan sirna karena gol telat yang sangat kontroversial.

Penggemar sepak bola di Indonesia pun bereaksi keras di media sosial, mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap keputusan wasit yang dianggap tidak adil.

Respons Penggemar dan Pemain

Di media sosial, Timnas Indonesia menjadi trending di Indonesia. Banyak penggemar yang tidak puas dengan hasil pertandingan tersebut.

Meski demikian, semangat untuk memperbaiki performa tetap tinggi untuk memberikan yang terbaik di pertandingan-pertandingan berikutnya untuk bisa naik di ranking FIFA dan terus mengejar mimpi lolos ke Piala Dunia.