fin.co.id - Diyauddin, Analis Utama dari Maha Data Laboratorium Indonesia 2045 (LAB45), menyoroti sekitar 90 blunder pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang viral di media sosial terkait isu politik.
Menurutnya, tanggapan cepat dari pemerintah sangat penting, terutama dalam menangani informasi yang berkembang pesat di platform digital.
Diyauddin menekankan bahwa juru bicara pemerintah, terutama dari kementerian, perlu lebih responsif terhadap situasi yang memicu kegaduhan di media sosial.
Ia mencontohkan Yustinus Prastowo, juru bicara Kementerian Keuangan, yang dikenal sigap dan tenang dalam merespons krisis, meskipun seringkali dengan pertanyaan dari publik yang tidak paham sepenuhnya.
Ironisnya, Indonesia mengalami empat tahun kekosongan juru bicara, yang membuat komunikasi pemerintah kian lemah.
Hal ini semakin diperparah oleh pernyataan Menkominfo Budi Arie Setiadi, yang lebih banyak menjelaskan masalah pribadi, seperti kehamilan istrinya Kaesang Pangarep, ketimbang isu-isu yang lebih krusial.
"Situasi ini mencerminkan perlunya peningkatan dalam strategi komunikasi pemerintah untuk mencegah kesalahpahaman dan blunder lebih lanjut," kata Diyauddin dalam seminar nasional evaluasi kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang diselenggarakan oleh LAB45 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca Juga
Sebagai imformasi, Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) pada hari ini, Selasa, 8 Oktober 2024 menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertujuan mengevaluasi kebijakan dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir masa jabatannya.
Acara diskusi tersebut diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia. Dengan kegiatan itu, diharapkan menjadi momen penting untuk menilai dampak signifikan dari kebijakan pemerintahan selama ini.
Seminar ini akan menghadirkan hasil kajian LAB 45 dengan dua sesi utama. Sesi pertama bertema “Modernisasi TNI di bawah Jokowi: Profesional atau Politis?” , yang mengkaji langkah-langkah modernisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah kepemimpinan Jokowi dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan.
Sesi kedua fokus pada “Kecemasan Kelas Menengah: Terhimpit Transformasi Ekonomi,” yang akan membahas kondisi terkini kelas menengah Indonesia yang tertekan oleh perubahan teknologi dan kebijakan ekonomi. (*)
