Jelang HUT ke-392, Makam Pendiri Tangerang Ramai Dikunjungi Peziarah

fin.co.id -  Jelang Hari Jadi Ke-392 Kabupaten Tangerang, makam Pahlawan Nasional sekaligus pendiri Tangerang Raden Aria Wangsakara di Desa Lengkong, Kecamatan Pagedangan, ramai dikunjungi peziarah.

Tak terkecuali para pejabat daerah setempat diantaranya, Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono. 

Andi mengatakan kegiatan ziarah ini merupakan suatu wujud penghormatan atas jasa-jasa besar Raden Aria Wangsakara dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan perannya sebagai pendiri Kabupaten Tangerang. 

"Kita hadir di sini untuk mengenang dan menghormati jasa pahlawan kita, Raden Aria Wangsakara, yang telah berjuang dengan gigih demi tanah air dan daerah ini. Semangat perjuangannya harus menjadi inspirasi bagi kita semua dalam membangun Kabupaten Tangerang yang lebih baik ke depan," kata Andi, Senin 7 Oktober 2024.

Menurut dia, Raden Aria Wangsakara yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Tangerang, tidak hanya berperan dalam perjuangan melawan penjajahan, tetapi juga sebagai pendiri Kabupaten Tangerang yang kini terus berbenah dan terus berkembang menjadi salah satu wilayah strategis di Provinsi Banten. 

"Keteladanan Raden Aria Wangsakara sebagai tokoh pejuang dan pendiri Kabupaten Tangerang harus terus kita teruskan untuk membangun kabupaten ini agar semakin matang dan sejahtera masyarakatnya," ujarnya 

Dirinya berharap seluruh masyarakat bisa terus mewarisi semangat dan nilai-nilai kepahlawanan yang dimiliki Raden Aria Wangsakara untuk berusaha dan mengambangkan segala potensi diri, mampu berkolaborasi dalam pembangunan Kabupaten Tangerang. 

Acara ziarah tersebut Pj Andi berkesempatan mengunjungi rumah berarsitektur masa lalu dengan ciri berlantai ubin merah, flafon bilik bambu dan besi tempa. 

Rumah cagar budaya ini ternyata maaih dilestarikan di Kampung Lengkong Ulama Desa Lengkong Kulon dimana Pahlawan Nasional Aria Wangsakara atau Pangeran Wiraraja II pernah bermukim dan merupakan basis pertahanan melawan Bepanda di masa penjajahan.