fin.co.id - Kisah sukses datang dari Umi, seorang petani kentang di wilayah Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Umi telah menggeluti usaha pertanian kentang selama 10 tahun.
Umi mengaku mendapatkan dampak positif ini setelah bergabung dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati, salah satu mitra koperasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Melalui koperasi, Umi berhasil mendapatkan akses pembiayaan untuk mengembangkan usahanya di sektor pertanian dan homestay.
“Proses pengajuan pinjaman dari koperasi sangat mudah dan cepat,” kata Umi, Senin 30 September 2024.
Dia mengatakan, uang pinjaman itu digunakan untuk sewa lahan, membeli bibit, dan memenuhi kebutuhan sarana produksi lainnya. "Berkat bantuan ini, produktivitas pertanian saya meningkat signifikan," pungkasnya.
Tidak hanya itu, masih kata Umi, uang itu juga dipakai untuk meningkatkan kapasitas homestay miliknya.
"Alhamdulillah permodalan ini saya gunakan juga untuk meningkatkan kapasitas homestay. Karena Dieng ini semakin hari semakin ramai pengunjungnya, harapannya bisa terus bermitra dan kerja sama antara koperasi dan juga LPDB-KUMKM," tandas Umi.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kisah sukses Umi ini salah satu contoh kongkret betapa bermanfaatnya pembiayaan bergulir dari LPDB-KUMKM. Pasalnya, kata dia, koperasi dapat menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.
Baca Juga
"Dengan memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau, kami ingin mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM naik kelas termasuk sektor pertanian. Kami berharap semakin banyak petani yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan bergulir ini," tutur Supomo.
Dia mengatakan, dana bergulir itu tidak hanya dapat meningkatkan produksi kentang. Tetapi, sambungnya, bisa dipakai untuk mengembangkan usaha homestay-nya.
"Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan bergulir tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru dan diversifikasi usaha para UMKM. Dampaknya ekonomi akan terus bergerak dan bertumbuh," terangnya.
Supomo berharap, pemberian akses pembiayaan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Bahkan, sambungnya, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"LPDB-KUMKM berharap kisah sukses Umi dapat menginspirasi para petani dan pelaku UMKM lainnya untuk memanfaatkan layanan pembiayaan yang tersedia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan koperasi, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat semakin maju dan mandiri," imbuhnya.
Dia mengajak pelaku UMKM segera bergabung dengan koperasi. Karena, kata dia, banyak manfaat yang dapat dipetik oleh pelaku UMKM.
"Sebab koperasi saat ini sudah bisa menjadi konsolidator bagi produk UMKM, dengan koperasi juga bisa akses permodalan dengan mudah, murah, dan cepat, salah satunya dari dana bergulir LPDB-KUMKM," pungkasnya.
(Adm)