Viral! Guru Ngaji di Blitar Lempar Kayu Berpaku ke Siswa Sampai Meninggal, Gegara Tak Segera Sholat Dhuha

fin.co.id - 29/09/2024, 17:42 WIB

Viral! Guru Ngaji di Blitar Lempar Kayu Berpaku ke Siswa Sampai Meninggal, Gegara Tak Segera Sholat Dhuha

Viral! Guru Ngaji di Blitar Lempar Kayu Berpaku ke Siswa Sampai Meninggal, Gegara Tak Segera Sholat Dhuha

fin.co.id- Peristiwa mengenaskan terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Seorang siswa madrasah sanawaih (MTs) berinisial KAF tewas setelah dilempar sebatang kayu yang ada pakunya oleh guru ngaji.

Siswa MTs tewas setelah paku di kayu tersebut menancap di kepala korban hingga menyebabkan luka dan pendarahan hebat.

Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar membenarkan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) pagi.

"Kejadiannya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Minggu pagi  selepas salat Subuh, pukul 06.00- 07.00 WIB, pada saat para santri olahraga," kata Iptu Samsul, kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).

Samsul menjelaskan kejadian bermula saat para santri yang sedang olahraga diminta guru mengajinya untuk segera mandi dan melaksanakan salat Duha. Namun karena para santri tidak menggubris, guru mengaji tersebut melemparkan kayu ke arah para santrinya dan mengenai kepala korban.

"Pada saat ustaz tersebut melempar kayu, korban lewat dan mengenai kepala bagian belakang korban. Kayu yang ada pakunya itu menancap di kepala korban. Saat  diambil korban langsung pingsan dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Srengat," ungkapnya.

Samsul meneruskan, luka yang dialami korban cukup parah sehingga pihak Rumah Sakit Srengat tidak sanggup menanganinya. Sampai korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kediri (RSKK).

Sayangnya, sampai di RSKK, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia. "Luka di kepala korban cukup parah, meskipun di operasi sangat minim sekali korban bisa bertahan hidup," jelasnya.

Polres Blitar Kota langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa para saksi.

"Kita langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi mulai saksi pelaku, pemilik pondok, termasuk tim medis Rumah Sakit Srengat dan RSKK sudah kita mintai keterangan," ujarnya.

"Jadi sampai saat ini, kami masih menunggu laporan dari keluarga korban. Korban sendiri hidup bersama neneknya, sedangkan kedua orang tuanya menjadi TKI ke luar negeri," kata Samsul.

Sementara itu, Suparti, nenek korban mengaku ikhlas dengan kematian cucunya. Ia menyebut kematian cucunya sebuah takdir Tuhan yang harus diterimanya.

"Sebenarnya saya tidak terima, tetapi bagaimana lagi, semuanya sudah takdir Tuhan. Apalagi saat itu guru ngajinya tidak memukul langsung tetapi karena ketidaksengajaan saat melempar kayu," kata Suparti.

Dia juga mengakui sudah didatangi dan diminta keterangan polisi. Bahkan, beberapa orang merayunya agar menuntut secara hukum dan melaporkan kejadian ini ke polisi, tetapi dirinya bersikukuh menerima takdir dari Tuhan.

"Biarkan saja, ini sudah takdir Tuhan. Tujuan hidup ini apa sih, setelah hidup ya kembali lagi. Kalau ini sudah takdir ya kita terima saja. Banyak orang meminta saya untuk melakukan tuntutan, tetapi saya biarkan saja," tandasnya.

Ari Nur Cahyo
Penulis