Geger! Jalan Warga di Gang Cipedes Hegar Bandung Ditembok, Akses Terputus Total

fin.co.id - 28/09/2024, 19:00 WIB

Geger! Jalan Warga di Gang Cipedes Hegar Bandung Ditembok, Akses Terputus Total

Geger! Jalan Warga di Gang Cipedes Hegar Bandung Ditembok, Akses Terputus Total

fin.co.id- Jagat media sosial dihebohka dengan sebuah gang di keluarahan Pajajran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung ditutup tembok.

Penutupan tembok ni membuat warga harus memutar untuk menuju jalan utama. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial.

Melansir dari akun Instagram @lambeturah pada Sabtu 28 September 2024. gang yang ditembok itu bernama Gang Cipedes yang berlokasi di RT 2 RW 3 Kelurahan Pajajaran.

"Ditutup tanggal 22 kemarin hari Minggu. Langsung ditutup aja," kata salah satu warga bernama Hasan Jubaeri.

Ia mengatakan, pihak yang menutup gang itu ialah Yayasan Sekolah Trimulia Bandung. "Tanggal 2 September 2023 kedatangan dari utusan (yayasan) namun (warga) menolak, tujuannya untuk menutup jalan katanya dengan bukti-bukti namun tidak kunjung memperlihatkan sampai saat ini," ujarnya.

Hasan juga menuturkan, gang itu sudah lama menjadi akses warga untuk menuju jalan utama. Gang Cipedes Hegar sendiri menyambungkan langsung permukiman dengan Jalan Djunjunan. Tetapi usai ditutup, warga terpaksa harus memutar.

"Ini jalan fasilitas warga, sebelum itu (yayasan) datang ke sini, sudah ada ini jalan umum, Itu jalan setiap hari yang dilalui langsung tembus ke jalan besar. Setelah ditutup harus memutar, semakin jauh ya akhirnya kami ingin memperjuangkan supaya itu bisa dibuka lagi," ucapnya.

Secara terpisah, perwakilan Yayasan Sekolah Trimulia Bandung, Okta Irfangi mengatakan duduk permasalahan soal penutupan Gang Cipedes Hegar. Dia menegaskan, pihaknya tidak menutup gang itu melainkan mengalihkan akses jalan warga.

"Sebetulnya kami tidak melakukan penutupan, kami melakukan pengalihan jalan," ucap Okta ketika dikonfirmasi.

"Kalau bicara proses ini sudah panjang sekali dan sejak 6 bulan ke belakang kami sempat sepakat dengan para penolak bahwa kami akan mengganti jalan 100 persen dari lahan kami. Akan tetapi, ketika kami menyampaikan itu ke warga, ada warga yang menolak karena mereka lebih meminta kompensasi atau ada nilai uangnya, Kami punya dua lahan yang terpisah, jadi akan digunakan untuk area parkir karena kebutuhan parkir para orang tua murid, jadi menambah luas area parkir saja," pungkasnya.

Ari Nur Cahyo
Penulis