Persib Bandung Minta Maaf dan Mengecam Insiden Pemukulan Steward

fin.co.id - 24/09/2024, 09:32 WIB

Persib Bandung Minta Maaf dan Mengecam Insiden Pemukulan Steward

Bobotoh Ngamuk Usai Laga Persib Vs Persija

fin.co.id -  Persib Bandung mengecam insiden pemukulan petugas keamanan (steward) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung saat laga kontra Persija Jakarta, pada Senin malam 23 September 2024.

Persib akui kecewa atas insiden tersebut yang secara brutal melakukan penyerangan ke dalam lapangan dal memukul steward

"Seluruh pemain, pelatih, ofisial dan manajemen PERSIB sangat sedih, kecewa dan merasa terpukul atas insiden penyerangan secara brutal yang dilakukan oleh oknum-oknum penonton yang tidak bertanggung jawab kepada beberapa steward yang tengah bertugas" tulia keterangan Persib, Selasa 24 September 2024.

Klub akui tidak dapat mentoleransi dan mengecam keras oknum-oknum penonton yang melakukan pemukulan dan main hakim sendiri terhadap steward-steward yang sedang bertugas. Serta meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut. 

"Karena itu, PERSIB mendukung aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kejadian malam ini dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku" katanya. 

Persib juga meminta maaf atas kejadian tersebut. 

"Atas kejadian ini, PERSIB dan panitia pertandingan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para Bobotoh yang sudah tertib atas gangguan keamanan yang menodai hasil pertandingan malam hari ini. PERSIB juga meminta maaf kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas kejadian tersebut" katanya. 

"PERSIB selalu berkomitmen menciptakan atmosfer sepakbola yang aman dan nyaman, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Oknum-oknum yang tidak mendukung hal ini dipastikan tidak akan dapat lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan-pertandingan PERSIB secara langsung di stadion di masa datang". 

Sementara itu, Anggota Executive Committee (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengatakan pihak klub tidak boleh lepas tangan atas kericuhan pada laga tersebut.

"Klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi (kericuhan) ini, tidak boleh lepas tangan," ujar Arya.

Ia mengatakan, apabila dalam kericuhan tersebut terdapat adanya tindakan kriminal maka harus diselesaikan secara hukum.

​​​​​​​Arya menegaskan, PSSI tidak mentoleransi adanya tindakan kekerasan sekecil apa pun di dalam pertandingan sepak bola.

"Tidak ada kata tolerir untuk kekerasan dalam lapangan. Alasan apa pun, tidak dipakai untuk itu (tindakan kekerasan), jadi itu perlu ditegaskan," ujarnya. (*) 

Afdal Namakule
Penulis