fin.co.id - Eka Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengkritik kebijakan pemerintah terkait ekspor pasir laut yang 20 tahun dilarang namun kini dilegalkan.
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membantah bahwa mengizinkan ekspor pasir laut. Jokowi bilang yang diizinkan adalah sedimen. Bukan pasir laut.
Sedimen adalah pecahan-pecahan material yang umumnya terdiri atas uraian batu-batuan kecil secara fisis dan secara kimia. Partikel seperti ini mempunyai ukuran dari yang besar (boulder) sampai yang sangat halus (koloid), dan beragam bentuk dari bulat, lonjong sampai persegi.
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, Susi Pudjiastuti mengatakan, sedimen laut dalam bentuk apapun merupakan hal yang sangat penting bagi keberadaan Indonesia.
"Pasir, sedimen apapun disebutnya sangat penting untuk keberadaan kita," tulis Susi dalam akun resmi media sosial X miliknya, @susipudjiastuti, pada Rabu 18 September 2024.
Selain itu Susi juga menambahkan bahwa alih-alih mengekspor, komoditas pasir atau sedimen ini seharusnya digunakan untuk meninggikan wilayah Pantura Jawa dan sekitarnya, yang diketahui sudah terkena abrasi parah.
"Bila kita mau ambil pasir/ sedimen, pakailah untuk meninggikan wilayah Pantura Jawa dll yang sudah parah kena abrasi dan sebagian sudah tenggelam. Kembalikan tanah daratan sawah-sawah rakyat kita di Pantura. Bukan diekspor," pungkas Susi.
Baca Juga
Sebelumnya, Susi juga mengunggah emoji menangis tanpa adanya caption apapun dalam sebuah posting ulang pemberitaan mengenai pembukaan ekspor pasir laut, yang ia unggah dalam akun media sosial X resminya. Postingan tersebut juga sempat ia sematkan dalam akun @susipudjiastuti, dan sukses mendapatkan ribuan likes dan posting ulang. (*).
