Ridwan Kamil Bertemu Teman Disabilitas di Jakarta, Ini Harapannya

fin.co.id - 13/09/2024, 22:55 WIB

Ridwan Kamil Bertemu Teman Disabilitas di Jakarta, Ini Harapannya

Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil bertemu kaum disabilitas di Jakarta, Jumat 13September 2024.

fin.co.id - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil mendapatkan panggilan khusus atau call sign dari teman-teman disabilitas dalam acara ‘Jejak Langkah Inklusi’ yang berlangsung di Azalia Hall, Jalan Teluk Betung, Jakarta Pusat, Jumat 13 September 2024. Panggilan tersebut berupa gerakan melipatkan tangan di atas dahi, seolah menggambarkan rambut jambul Ridwan Kamil.

Acara tersebut diadakan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari penyandang disabilitas demi mewujudkan Jakarta yang inklusif dan adil bagi seluruh warga.

Yeni, penyandang disabilitas daksa mengungkapkan, harapannya agar Ridwan Kamil melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dia juga berharap penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan di sekolah umum, bukan hanya di Pendidikan Luar Biasa.

"Kami ingin penyandang disabilitas juga bisa belajar di sekolah umum. Semoga ke depan, Kang Emil bisa menghadirkan Jakarta yang lebih baik lagi, lebih inklusif," ujarnya.

Andre dan Ryan, saudara kembar penyandang disabilitas intelektual, menyoroti masalah perundungan terhadap penyandang disabilitas. Mereka berharap tidak ada lagi kasus bullying dan lontaran kata-kata kotor terhadap mereka.

"Kami berharap tidak ada lagi kasus bullying terhadap penyandang disabilitas. Kami berharap tidak ada lagi lontaran kata-kata kotor," kata mereka.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ridwan Kamil berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat program-program yang sudah ada.

"Kami inginkan Jakarta yang lebih humanis. Menghormati mereka-mereka yang berbeda kemampuannya," kata Ridwan Kamil.

"Kalau berbicara di Bandung, kaum difabel sudah boleh bersekolah di sekolah umum. Kami siapkan guru-gurunya," sambungnya.

Selain itu, Ridwan Kamil mencatat bahwa akses transportasi dan lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas masih menjadi tantangan.

Ia berjanji akan memperbaiki akses transportasi dan membuka kesempatan pekerjaan yang lebih luas.

"Waktu saya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, saya membuat kebijakan equal opportunity employer. Perusahaan harus memberikan akses seluas-luasnya, kecuali jika ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh kaum disabilitas," katanya.

(Faj)

Mihardi
Penulis