fin.co.id - Kericuhan terjadi saat laga penyisihan grup A cabang olahraga sepak bola putri antara tim Sumut dan tim Bangka Belitung (Babel) di Pekan Olahraga (PON) Aceh-Sumut XXI 2024.
Kericuha tersebut terjadi setelah tim sepak bola putri Sumut kalah telak dengan skor 2-0 dar Babel dalam pertandingan perebutan tiket ke semi final yang berlangsung di Stadion Mini Disporasu, Senin 9 September 2024 sore.
Langka tim Sumut harus terhenti setelah ditekuk Babel 2-0 dalam laga tersebut. Memang, dalam pertandingan yang berlangsung, kedua tim terlibat dalam permainan yang cukup keras
Hingga pada menit ke 69, insiden benturan fisik terjadi cukup serius, hingga seorang oficial Sumut masuk ke lapangan dan menghampiri wasit untuk melakukan protes.
Namun, terjadi saling dorong antara pemain hingga telibat cekcok di tengah lapangan.
Nampak dari video yang viral di media social X, baku hantam terjadi antara pemain dan juga official. Seorang wasit terlihat diserang dan dipukul oleh seseorang.
Atas kejadian itu, pemain Babel Jasmine Sefia di kartu merah. Begitu juga salah satu tim pelatih Sumut mendapat kartu kuning.
Baca Juga
Tim Sumut nampak kecewa usai laga. Bahkan mereka juga sempat mengejar wasit hingga ke ruang ganti, namun dihalau panitia.
Tampak pemain Sumut menangis histeris dengan kekalahan yang mereka alami.
Pelatih Sumut, Abdul Rahman Marasabessy mengatakan terjadi kericuhan disebabkan para pemain menilai kinerja wasit merugikan tim Sumut.
“Ada beberapa pelanggaran yang secara kasat mata awam pasti tahu. Kami tuan rumah bukan berarti minta dibantu, tapi itu memang seharusnya penalti,” ujar Marasabessy dalam onferensi pers.
Menurutnya, ketidaktegasan wasit di dalam lapangan berdampak besar ke mental pemainnya.
"Dengan tidak adanya pelanggaran yang di berikan wasit, artinya secara keseluruhan pasti semua berubah mental," katanya.
Sementara salah satu pemain Sumut, Herlina menilai wasit kurang professional.
“Wasit kurang profesional. Apabila dapat penalti mungkin hasilnya bisa berubah, atletpun lebih semangat,” katanya.