fin.co.id- Keluarga mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang, almarhum Aulia Risma Lestari, melaporkan kasus perundungan ke Polda Jawa Tengah, Kamis 5 September 2024.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari orang tua almarhum.
"Masih laporan dari ibunda almarhum yang lapor ke polisi," katanya kepada disway.id fin grup, Jumat 6 September 2024.
Aulia Risma Lestari, mahasiwi Undip tewas diduga bunuh diri karena tak tahan mendapat perundungan dari seniornya.
Namun, pihak keluarga menolak menyebut Aulia meninggal karena bunuh diri.
"Tolong juga pemberitaan di media, itu ada berita almarhum mati bunuh diri, itu nggak benar. Itu harus dipahami supaya mental keluarga ini... Itu yang menyebabkan almarhum bapaknya depresi hingga meninggal," kata pengacara keluarga dr Aulia, Misyal Achmad, di Polda Jateng, Semarang.
Misyal mengatakan pernyataannya tersebut berdasar pada dua obat yang ditemukan di kamar kos dr Aulia.
Baca Juga
Menurut dia, saat itu dr Aulia tidak menggunakan obat yang dinilai lebih mematikan.
"Nggak ada ya (bunuh diri) saya pastikan nggak ada. Di ruangan beliau waktu ditemukan itu ada dua obat. Beliau itu dokter. Saya nggak tahu jenisnya, nama obatnya, tapi tadi dijelaskan jadi satu obat itu hanya untuk melemaskan untuk menghilangkan rasa sakit, satu obat itu untuk melemaskan keseluruhan, jadi kalau orang mau dipakai untuk membius seseorang atau mau bunuh diri orang itu tidak terasa sakit langsung dia tidur dan tahu-tahu otot jantung berhenti dia meninggal," ujar Misyal. (*)