fin.co.id - Dalam podcast terbaru, Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, berbicara dengan CEO Harian Disway, Dahlan Iskan, mengenai stabilitas ekonomi dan peran LPS dalam menjaga keamanan sistem perbankan di Indonesia.
Dahlan Iskan menyoroti stabilitas ekonomi yang tampak aman setelah empat tahun menjabat, dan bertanya mengenai persediaan dana LPS. Purbaya menjelaskan bahwa LPS mengelola dana sekitar Rp240 triliun, yang diperkirakan akan meningkat menjadi Rp270-290 triliun pada akhir tahun. Dana tersebut digunakan untuk menjaga keamanan sektor perbankan.
"Kita hanya boleh menempatkan uang di Surat Berharga Negara (SBN) dan sekitar Rp5 triliun di perbankan," ujar Purbaya. Ia menambahkan, "Saya berharap perbankan tetap aman, uang tidak terpakai, dan pekerjaan saya tidak terlalu berat."
Menanggapi pertanyaan Dahlan tentang keberadaan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang tidak stabil, Purbaya menjelaskan bahwa meskipun setiap tahun 7-8 BPR mengalami kegagalan, ini tidak signifikan secara keseluruhan. "Umumnya, BPR yang gagal disebabkan oleh manajemen yang buruk atau penyelewengan dana," kata Purbaya.
Dahlan juga menanyakan tentang dampak kegagalan BPR terhadap masyarakat, terutama dalam hal demonstrasi atau gejolak sosial. Purbaya menegaskan, "Dalam lima hari kami harus memastikan dana yang ditarik tetap tersedia. Kami selalu memastikan uang Anda aman."
Purbaya juga mengungkapkan, meskipun tahun 2020 menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi COVID-19, tidak terjadi penarikan besar-besaran dari simpanan. "Kampanye kami adalah memastikan bahwa simpanan Anda aman, dengan jaminan maksimum Rp2 miliar per bank," tutupnya. (*)