News . 01/09/2024, 11:22 WIB

Murad Ismail dan Janji Kosong Pindah Ibu Kota ke Seram, Kini Minta Maaf Saat Daftar Jadi Incumbent di Pilkada Maluku 2024

Penulis : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

fin.co.id-  Eks Gubernur Maluku, Murad Ismail resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku pada Rabu lalu 28 Agustus 2024 sebagai calon Gubernur Maluku pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Murad didampingi calon wakilnya, Michael Wattimena. Keduanya dikawal langsung oleh partai pendukung menyerahkan dokumen pencalonan ke KPU. 

Murad - Wattimena didukung oleh koalisi partai besar seperti seperti Partai Demokrat, PAN, PKB, PKS, dan Partai Golkar, serta sejumlah partai lainnya. 

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya serahkan dokumen pencalonan kami kepada KPU," ujar Murad Ismail. Dokumen pencalonan itu diterima langsung oleh Ketua KPU Maluku, Shadek Fuad bersama sejumlah komisioner KPU. 

Pada kesempatan tersebut, Murad meminta maaf kepada masyarakat Maluku karena selama 5 tahun memimpin Maluku, banyak harapan masyarakat belum tercapai. 

"Saya mohon maaf mungkin lima tahun yang lalu belum kita lengkap mencapai sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat Maluku," Ujar Murad Ismail usai serahkan dokumen.

"Saya sampai hari ini merasakan denyut hati saya tentang masyarakat Maluku," katanya.

Untuk itu, Murad bertekad, bersama Wattimena dapat menyelesaikan tugas-tugas yang belum terpenuhi pada 5 tahun lalu. 

"Tolong doakan kita biar kita bisa bekerja dengan tenang, bekerja tuntas, bekerja dengan baik. Insya Allah atas doa rekan-rekan dan semua masyarakat Maluku, kita berjalan dengan baik untuk melakukan lompatan-lompatan yang signifikan ke depan," ujarnya penuh harap.

Pernah Janji Pindah Ibu Kota ke Seram

Pada Pilkada 2018, Murad Ismail maju dengan wakilnya Barnabas Orno. Janji Murad - Orno pada saat itu yang cukup menarik, yakni pemindahan Ibu Kota Maluku, dari Ambon ke Makariki Kabupaten Maluku Tengah. 

Menurut Murad Ismail kala itu, program pemindahan Ibu Kota Maluku ke Pulau Seram harus terealisasi. Sebab Kota Ambon sudah semakin padat, sementara penduduk semakin bertambah. Oleh sebab itu, kota Ambon akan dijadikan sebagai pusat kota dagang, kota pendidikan.

“Kita pasti memindahkan ibukota Karena itu adalah program kita. Kota Ambon ini biar aja jadi kota dagang, kota Pendidikan tapi Provinsinya harus pindah. Karena sangat rugi kalau tidak pindah”, kata Murad kala itu setelah terpilih sebagai Gubernur Maluku, 30 Juni 2018 lalu di kediaman Nono Sampono. 

Sementara itu, menurut Barnabas Orno waktu itu mengatakan, pemindahan Ibu Kota akan dilaksanakan dalam 100 hari kerja. 

"Oleh sebab itu, 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih akan melakukan konsolidasi berbagai hal baik itu dokumen – dokumen perencanaan dan atau soal administrasi yang terkait dalam rangka proses perpindahan," ungkapnya kala itu. 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com