fin.co.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang memesan dua unit mesin huar atau mesin pemilah sampah plastik dan tanah dari Banyumas untuk dioperasikan di TPA Jatiwaringin.
Mesin pemilah sampah yang belum dipublikasikan harganya ini, dalam 8 jam disebut bisa mengelola 80 ton sampah per hari atau atau 2.400 ton per bulan.
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, mesin huar adalah salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya di TPA Jatiwaringin.
Kata dia, pihaknya akan melakukan peremajaan alat berat hingga menginstal alat timbang truk agar kapasitas TPA terpantau dan terukur.
"Selanjutnya kita akan tingkatkan kapasitas TPA Jatiwaringin dengan operasionalkan alat huar," ujarnya, Rabu 21 Agustus 2024.
Nantinya, sampah plastik yang telah dipisahkan dan terkumpul akan diolah menjadi batako hingga genting roaster.
Sedangkan tanahnya bisa dijadikan kompos atau yang diatas 10 tahun dimanfaatkan untuk lahan urugan yang dapat dikerjasamakan dengan pengembang (developer) perumahan.
Baca Juga
"Sehingga tidak perlu melakukan penggalian tanah untuk mengurug lahan, cukup menggunakan dari TPA Jatiwaringin," ucapnya.
Dikatakan Fachrul, dengan alat huar tersebut DLHK Kabupaten Tangerang siap menambang sampah lama untuk meningkatkan kapasitas TPA jatiwaringin yang selama 30 tahun belum dioptimalkan.
Sampah di TPA Jatiwaringin yang diperkirakan mencapai 20 juta ton tersebut akan ditambang plastiknya dan akan dioptimalkan untuk RDF.
"Juga akan dimanfaatkan untuk bahan baku plastik moulding, Insya Allah akhir September akan datang mesin huar tersebut, saat ini tahap inspeksi final assembling, di produksi di Banyumas, DLHK akan operasionalkan 2 unit alat huar," kata dia.
