fin.co.id - Viral di media sosial, seorang dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ayu Paramaiswari, lulusan Universitas Airlangga (Unair), tengah menjadi sorotan tajam akibat pernyataannya yang dinilai meremehkan kasus bunuh diri seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr Kariadi Semarang.
Status WhatsApp miliknya yang mengungkapkan rasa muaknya terhadap berita bunuh diri dokter akibat bullying langsung memicu gelombang kecaman publik.
Dalam status yang viral tersebut, dr. Ayu Paramaiswari dengan terang-terangan menyarankan calon PPDS yang tidak tahan menghadapi tekanan untuk mundur saja.
“Nggak kuat sekolah ya nggak usah daftar. Menuh-menuhin kuota aja. Yang pengen masuk masih banyak,” tulisnya yang kini menjadi bahan perdebatan hangat. Akun Instagram @dramadunia turut membagikan tangkapan layar status tersebut, memperburuk situasi.
Kritik tajam terus berdatangan, menuduh dr. Ayu Paramaiswari tidak memiliki empati terhadap kematian Dokter Aulia Risma, korban perundungan di PPDS Undip.
Netizen mengecam, "Empati dikit lah bu. Kok bisa ngomong gitu sama juniornya yang meninggal? Apa ibu termasuk senior yang bully juniornya dulu?" dan "Bahaya nih dokter ndak ada empatinya. Ngeri2 deh yang jadi pasiennya," seru mereka.
Kritikan ini menyoroti ketidakpekaan dr. Ayu Paramaiswari terhadap masalah mental yang serius dan meresahkan dunia kedokteran. Belum ada tanggapan resmi dari pihak Dr. Ayu terkait pernyataan kontroversial ini, namun respons negatif terus mengalir di media sosial, menciptakan kegaduhan yang memicu pertanyaan tentang etika dan empati di kalangan profesional medis. (*)
