Sepak Terjang Taruna Ikrar, dari Peneliti Kardiovaskuler ke Kepala BPOM

fin.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini secara resmi melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru.

Pelantikan ini dilakukan di Jakarta berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/PPA Tahun 2024, menggantikan Rizka Andalusia dan Penny Lukito yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Taruna Ikrar, seorang dokter dengan spesialisasi dalam bidang farmasi, jantung, dan saraf, membawa latar belakang pendidikan yang kuat ke dalam perannya yang baru.

Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, dan melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia (UI) untuk farmakologi.

Taruna juga menambah wawasan di Niigata University, Jepang, dalam bidang kardiovaskuler, serta studi anatomi dan neurobiologi di University of California, Irvine, AS.

Sebelum dilantik sebagai Kepala BPOM, Taruna menjabat sebagai ketua Konsil Kedokteran Indonesia sejak 2020. Namun, catatan penting dari perjalanan akademisnya adalah pencabutan gelar profesornya pada 2023 oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akibat indikasi kecurangan dalam proses pemberian gelar tersebut, sebagaimana diatur dalam Kepmendikbudristek Nomor 48674/M/07/2023.

Dalam dunia penelitian, Taruna Ikrar dikenal melalui karya-karyanya yang signifikan. Salah satunya adalah "Terapi Sel Punca dan Tata Laksana COVID-19," yang ditulis pada 2023.

Penelitian ini mengevaluasi efektivitas terapi dengan sel punca atau Mesenchymal Stem Cell (MSC) dalam penatalaksanaan COVID-19, menunjukkan potensi MSC alogenik dalam mempercepat perbaikan jaringan paru-paru.

Selain itu, ia juga menulis "The Art of Oncoimmunovaccinomics" bersama Dito Anurogo pada 2021, yang membahas imunoterapi untuk kanker serta teori vaksinologi. Artikel lain, "The Neuroscience of Glutamate," diterbitkan pada 2014 bersama Anurogo, membahas glutamat dari perspektif neurosains klasik dan modern.

Sebagai Kepala BPOM yang baru, Taruna Ikrar akan menghadapi tantangan besar dalam mengawasi dan mengatur peredaran obat dan makanan di Indonesia.

Dengan pengalaman dan pengetahuan luas di bidang farmasi dan penelitian, ia diharapkan dapat membawa inovasi dan reformasi dalam pengawasan obat dan makanan, memastikan keamanan dan kualitas produk bagi masyarakat Indonesia. (*)