Anindya Bakrie Bongkar Strategi dan Tantangan di Balik Dua Medali Emas Indonesia di Olimpiade 2024

fin.co.id - 16/08/2024, 11:14 WIB

Anindya Bakrie Bongkar Strategi dan Tantangan di Balik Dua Medali Emas Indonesia di Olimpiade 2024

Anindya Bakrie saat Podcast Energi Disway Dahlan Iskan di lantai 43 Equity Tower-Disway-

fin.co.id – Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa pencapaian meraih dua medali emas bukanlah perkara mudah.

Dalam podcast terbaru di Energi Disway Dahlan Iskan, Bakrie berbagi kisah menarik tentang perjalanan dan strategi yang diterapkannya untuk mencapai sukses tersebut.

“Dapat dua medali emas di Olimpiade Paris 2024 bukanlah pencapaian yang mudah. Ini merupakan hasil dari strategi matang dan kerja keras, yang saya prediksi sejak awal,” ungkap Bakrie dalam wawancara eksklusif.

Bakrie menjelaskan bahwa sejak dua minggu sebelum keberangkatan ke Paris, dirinya secara aktif mendekati media untuk mengurangi ekspektasi publik dan menjaga semangat atlet.

“Saya menyadari betul bahwa riak-riak di media massa dan sosial dapat mempengaruhi mental atlet. Oleh karena itu, saya meminta media untuk menurunkan ekspektasi agar atlet bisa fokus dan tidak terbebani,” jelasnya.

Menurut Bakrie, strategi ini adalah bagian dari perannya sebagai CdM yang tidak hanya berfungsi sebagai pengatur kontingen tetapi juga sebagai motivator dan psikiater informal untuk para atlet.

“Menjaga mental dan semangat atlet adalah salah satu tugas penting saya. Saya harus memastikan mereka tetap fokus dan bersemangat hingga akhir pertandingan,” tambah Bakrie.

Dalam podcast yang sama, Bakrie juga menceritakan tentang perbandingan dengan ayahnya, Abu Rizal Bakrie, yang sebelumnya juga berhasil membawa Indonesia meraih dua medali emas di Olimpiade.

“Ayah sempat bertanya kenapa saya menambah pekerjaan dengan menjadi CdM. Tapi akhirnya beliau bangga dan mengucapkan selamat setelah Indonesia berhasil meraih dua medali emas lagi,” kata Anindya dengan bangga.

Menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman teror dan komentar negatif, Bakrie mengaku tetap fokus pada tujuan utama. “Saya telah mengingatkan keluarga untuk tidak memperhatikan komentar negatif. Kami bekerja dengan niat dan ikhlas, dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” ujarnya.

Bakrie juga memberikan pandangan ke depan untuk Olimpiade Los Angeles 2028. “Jika Indonesia ingin masuk ke 20 besar, kita harus menargetkan 4 hingga 5 medali emas. Peringkat kita dari 55 ke 39 menunjukkan kemajuan, dan kami akan terus berusaha keras untuk mencapai target tersebut,” tegasnya.

Sebagai penutup, Bakrie menyatakan keyakinannya bahwa banyak atlet muda Indonesia yang akan turut berpartisipasi di ajang mendatang. “Beberapa atlet muda kami, seperti Rizky, Veddriq, dan Georgia, masih memiliki peluang besar di Olimpiade mendatang,” tutup Bakrie.

Dengan pencapaian gemilang ini, Anindya Bakrie tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya perencanaan, strategi, dan semangat yang tidak pernah padam dalam meraih kesuksesan di panggung dunia.

“Akhirnya saya ucapkan selamat bisa dapat dua medali emas dan satu perunggu, terima kasih,” ucap Dahlan Iskan mengakhiri Podcast. (*)

Sigit Nugroho
Penulis