fin.co.id- Yohanes Ande Kalla atau yang dikenal dengan sebutan Joni Si Bocah Merah Putih kini kembali viral. Pria yang dulunya dipuji seantero Indonesia, kini sedang menagih janji Presiden Jokowi yang dijanjikan pada tahun 2018 silam.
Joni dulunya viral karena aksinya selamatkan benderah merah putih yang tersangkut di tiang saat upacara peringatan HUT ke-73 RI tingkat Kabupaten Belu, NTT tahun 2018.
Kala itu, Joni masih berada di bangku sekolah SD pada tahun 2018. Dia memajang tiang bendera Merah Putih untuk menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara bendera.
Usai viral, ia kemudian diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Jokowi. Ketika ditanya seputar cita-citanya oleh orang nomor satu di Indonesia itu, Joni mengaku ingin menjadi tentara.
Jokowi langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu dengan Panglima TNI dan dijanjikan akan langsung diterima masuk TNI.
Saat ini, Joni viral tengah menagih janji Presiden Jokowi. Sebab Joni tak lolos dalam seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024 yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang.
Alasannya karena tinggi badannya tidak ideal atau sesuai dengan syarat masuk TNI sehingga dirinya disuruh untuk kembali lagi tahun 2025 untuk mengikuti tes yang sama.
Baca Juga
Setelah viral, Joni kini dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi, untuk menghadap ke Makodim Belu, Selasa 6 Agustus 2024.
“Saya ditelepon tadi untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa,” kata Joni saat dihubungi dari Kupang, Selasa pagi dikutip dari Antara, Selasa 6 Agustus 2024.
Joni mengaku bahwa sudah dihubungi juga oleh Ajenrem Korem 161/Wira Sakti untuk segera berangkat kembali ke Kota Kupang untuk bertemu Ajenrem.
Namun dia juga mengaku belum mengetahui lebih lanjut soal alasan dipanggilnya dirinya ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang untuk bertemu Ajenrem.
“Mungkin setelah bertemu dengan Bapak Dandim baru saya bisa tahu alasan pemanggilan mereka,” ujar dia.
Joni mengakui kecewa dinyatakan gagal ikut seleksi karena persoalan tinggi badan. Padahal dirinya dijanjikan Presiden Jokowi.
“Iya kecewa kemarin saat seleksi awal langsung dinyatakan gagal, karena tinggi badan tidak sesuai. Tinggi badan di Ajen saya ukur 155,8 meter sementara sesuai syarat 163 meter. Tetapi saya akan siapkan diri lagi untuk tahun depan," ujar dia.