Ekonomi . 02/08/2024, 09:28 WIB
fin.co.id – Kurs rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS pada akhir pekan ini, seiring dengan kekhawatiran pasar mengenai potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Menurut data Bloomberg pada Jumat (2/8) pukul 09.07 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp16.277 per dolar AS, melemah 40 poin atau 0,25% dibandingkan level Rp16.237 per dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (1/8).
Ariston Tjendra, pengamat pasar keuangan, menyatakan bahwa pagi ini indeks dolar AS menguat ke level 104.40. Penguatan ini dipicu oleh sentimen pasar yang negatif terhadap aset berisiko. "Indeks saham AS ditutup melemah semalam dan pagi ini indeks saham Asia juga bergerak menurun," ujar Ariston.
Pasar tampaknya mengantisipasi perlambatan ekonomi global akibat data ekonomi AS terbaru, seperti peningkatan klaim tunjangan pengangguran dan data PMI manufaktur yang menunjukkan fase kontraksi. Selain itu, kebijakan Bank Sentral Jepang yang berencana menaikkan suku bunga dapat memperlambat ekonomi Jepang, sementara data PMI manufaktur Jerman di Eropa juga menunjukkan kontraksi.
Ariston menambahkan, "Tensi tinggi di Timur Tengah juga menambah kekhawatiran pasar." Ia memperkirakan bahwa kurs rupiah berpotensi melemah menuju area Rp16.300 per dolar AS, dengan support di sekitar Rp16.200 per dolar AS pada hari ini.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com