Boss BSI: Pak Erick punya Strong Leadership dan Gesit Ambil Keputusan

fin.co.id - 30/07/2024, 18:22 WIB

Boss BSI: Pak Erick punya Strong Leadership dan Gesit Ambil Keputusan

Foto diambil saat perolehan izin usaha kantor cabang penuh BSI di di Dubai. Dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama BSI Herry Gunardi (kanan) di Dubai International Financial Center (DIFC), Dubai, Uni Arab Emirates pada November 2023 lalu.

fin.co.id  - Keberhasilan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 2021 menjadi tonggak pencapaian bagi perbankan syariah dalam negeri. Cita-cita negeri memiliki bank syariah yang mumpuni pun terealisasi berkat sinergi dan transformasi

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, sejatinya bukan perkara mudah.

Namun, lanjut Hery, Pak Erick mampu melewati tantangan tersebut dan mewujudkan mimpi bangsa yang selama ini terpendam. 

"Pak Erick punya strong leadership. Ia gesit mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang decisive," ujar Hery di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Kesaksian Hery terhadap leadership style atau gaya kepemimpinan Erick tertuang dalam buku berjudul "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045".

Buku karya Indonesia Brand Forum (IBF) dan PT Balai Pustaka yang akan diluncurkan dalam gelaran IBF 2024 di Jakarta, Rabu (31/7/2024) memuat perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan Akhlak sebagai core values BUMN. 

"Dalam buku ini, para direktur utama BUMN menyampaikan model interaksi dan kepemimpinan Erick dalam lima tahun terakhir," ujar Founding Director IBF Yuswohady.

Yuswohady percaya, keberhasilan sebuah transformasi sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh leadership style pemimpinnya. Begitupun dengan transformasi BUMN selama lima tahun terakhir.

"Untuk memahami leadership style ini, pendekatan riset yang saya lakukan agak berbeda. Saya bukan menggalinya secara langsung dari Pak Erick Thohir, tapi justru dari para Dirut BUMN yang berinteraksi dan merasakan praktik kepemimpinannya," ucap Yuswohady. 

Yuswohady menyebut Erick menjadi aktor utama di balik kesuksesan BUMN dalam lima tahun terakhir. Yuswohady menyebut Erick mampu menjaga tren positif kinerja BUMN hingga kontribusi kepada negara melalui pajak, PNBP, dan dividen. 

Yuswohady menyoroti gaya kepemimpinan Erick yang membuat BUMN mampu bersaing di kancah global. Yuswohady menyampaikan aset BUMN saat ini yang sebesar Rp 8.978,1 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2.292,5 triliun tercatat sudah jauh lebih besar dari superholding BUMN di Singapura yakni Temasek.

Yuswohady mengatakan Erick mampu mendorong BUMN menjadi lebih profesional dan kompetitif seperti BUMN-BUMN besar dunia seperti Temasek hingga Aramco milik Arab Saudi. Sebagaimana Aramco yang mulai melakukan diversifikasi bisnis, Erick pun merapikan model bisnis BUMN lebih adaptif.

"Model BUMN sebagai korporasi seperti swasta sudah mulai terlihat, terutama proses efisiensi dan fokus bisnis dengan holdingisasi BSI, Pelindo, PTPN, hingga Ultramikro. Selama ini asetnya kecil-kecil dan terpisah, tentu akan sulit bersaing," sambung Yuswohady.

Selain fokus pada core business masing-masing, Yuswohady juga menilai penerapan digitalisasi mendorong laju transformasi BUMN menjadi lebih cepat. Yuswohady berharap capaian apik BUMN dapat terus terjaga dan meningkat ke depan. 

"Saya berharap momentum ini terus berlanjut di Kementerian BUMN karena sudah ada fondasi. Kesinambungan Kementerian BUMN BUMN sangat penting, jangan sampai sudah bagus, tahun depan roboh lagi," lanjut Yuswohady. 

Khanif Lutfi
Penulis