fin.co.id - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus mendorong upaya co-firing guna menekan emisi gas buang pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memaksimalkan penggunaan biomassa, sebagai alternatif pengganti batu bara.
Salah satu project yang dilakukan PLN EPI yakni dengan mendorong budidaya tanaman Indigofera, sebagai bahan baku biomassa, yang nantinya bakal di kirim ke PLTU, sebagai bahan co-firing batu bara.
Sebagai informasi saja, tanaman Indigofera, nantinya akan digunakan batangnya untuk memproduksi Sawdust (serbuk batang pohon) sebagai bahan co-firing.
Adapun project PLN EPI di Gunungkidul sendiri, menggandeng warga lokal dan memanfaatkan Sultan Ground yang ada di wilayah tersebut.
Ada dua desa yang wilayahnya dijadikan tempat budidaya tanaman Indigofera, yakni Desa Gombang dan Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan mengungkapkan, sejak Februari 2023 lalu sudah ada 100 ribu bibit pohon yang ditanam di dua desa tersebut, dengan target panen selama dua tahun.
Baca Juga
"November nanti ada tahap ketiga 50 ribu bibit pohon lagi,” kata Mamit kepada awak media, dikutip Jumat 26 Juli 2024.
Mamit mengungkapkan, sesuai dengan rencana yang dicanangkan, setiap 50 ribu pohon yang ditanam bisa menghasilkan 300 ton biomassa dalam bentuk saw dust setiap tahun. Nantinya biomassa yang dihasilkan bakal didistribusikan untuk kebutuhan PLTU Pacitan.
Mamit menjelaskan, selama ini PLN mencari pasokan biomassa dari berbagai sumber di sekitar PLTU. “Targetnya hasilkan 300 ton per tahun per 50 ribu pohon. Biomassa kebutuhannya 8.000 ton per-bulan untuk PLTU Pacitan,” tegas Mamit.
PLN EPI kata Mamit, bakal membeli batang pohon yang akan dijadikan biomassa dari masyarakat desa. Nantinya masyarakat akan menjual ranting atau batang pohon melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang proses pembentukannya sedang berlangsung.
“Itu nanti dengan adanya BUMdes, akan lakukan koordinasi. Masyarakat kumpulkan batang-batang pohon. Kemudian apakah perlu dulu disiapkan alat produksi dan sebagainya nanti yang mengelola BUMdes,” jelas Mamit.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Desa Gombang Supriyanto mengungkapkan sambutan positif masyarakat desanya, sehubungan dengan adanya program pembibitan tanaman Indigofera untuk bahan baku biomassa tersebut.
Menurut Supriyanto, tanaman Indigofera yang ditanam tersebut juga bisa dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak milik warga.
"Tadinya kalau ada ranting itu hanya dibakar gitu aja. Sekarang bisa menghasilkan, daunnya juga untuk pakan ternak,” ungkap Supriyanto. (*)