fin.co.id- Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka resmi mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surakarta. Gibran kini digantikan oleh wakilnya Teguh Prakosa yang telah dilantik pada Jumat malam, 19 Juli 2024.
Sebelum mengundurkan diri, Gibran sebelumnya telah mengemas sejumlah barang miliknya dari ruangan kantor Bali Kota Solo pada Selasa 16 Juli 2024 lalu.
Namun, yang menjadi sorotan, Wakil Presiden terpilih ini mengemas sejumlah mainan anak-anak dari ruangannya.
Seperti koleksi mobil mainan, boneka dan lainnya. Gibran mengemaskannya ke dalam kardus. Momen itu jadi pembicaraan netizen di media social. Netizen pun menyindir Gibran yang tak seperti pejabat lain yang mengemaskan buku-buku bacaan.
"Wahay Anak Muda .. Kalian harus mencontoh Mas Wali ini .. Selain sibuk mumet mikirin warga. Mas Wali ini masi menyempatkan diri. Dagang Maenan di Marketplace ??? Penampakan Mas Wali lagi Packing Pesenan ..
pun packing dikerjakan sendiri. Panutan banget dirimu Bre," tulis akun @StefanAntonio_
Kepada wartawan, Gibran mengatakan bahwa dirinya menyimpan sejumlah koleksi miniature itu di ruang kerja agar nyamana dalama bekerja. Dia bilang bahwa di antar koleksinya itu tidak ada barang yang divaforitkan.
Teguh Prakosa Gantikan Gibran
Baca Juga
Teguh Prakosa resmi menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Surakarta pada pelantikan yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Semarang, Jumat malam.
Pelantikan Teguh sebagai Wali Kota Surakarta oleh Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana yang juga dihadiri Gibran.
Sebelumnya, Teguh menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surakarta mendampingi Gibran yang kini Calon Wakil Presiden RI terpilih.
Agenda pelantikan Wali Kota Surakarta tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, jajaran forkompimda, serta sejumlah ASN Pemkot Surakarta dan Pemprov Jateng.
Nana menyampaikan selamat kepada Teguh yang kini menjadi Wali Kota Surakarta, serta mengapresiasi sejumlah prestasi wali kota yang lama.
Menurut dia, Gibran selama memimpin Surakarta telah mencatatkan sejumlah prestasi yang harus diiteruskan dan ditingkatkan oleh penggantinya.
"Sebagai contoh angka kemiskinan pada tahun 2023 di Surakarta tercatat 8,44 persen. Ini lebih rendah daripada angka kemiskinan Jateng sebesar 10,49 persen," kata Nana Sudjana.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Surakarta juga tercatat 16 persen atau lebih rendah daripada Jateng sebesar 20,7 persen.
