Nasional . 19/07/2024, 17:16 WIB

Soal Kunjungan ke Israel, Zainul Maarif: Saya Minta Maaf, Niat Baik, Tindakan Baik, Belum Tentu Efeknya Baik

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Salah satu dari 5 orang tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Zainul Maarif, akhirnya memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, atas kehebohan yang ia dan rekan-rekannya timbulkan akibat kunjungannya ke Palestina dan Israel, bahkan hingga menemui Presiden Isaac Herzog.

Zainul Maarif, Mantan Pengurus LBM NU DKI mengatakan bahwa kunjungannya ke Palestina dan Israel, adalah bukan membawa nama organisasi NU, melainkan atas nama pribadi. Atas hal itu, ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya Zainul Maarif, dalam hal ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, wabil khusus umat islam, wabil khusus lagi kepada Nahdlatul Ulama dan organisasi yang dimana saya ada disana atas apa yang, ketidaknyamanan yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan kunjungan saya ke Palestina dan Israel," ucap Zainul Maarif, dikutip Jumat 19 Juli 2024.

Ia mengatakan bahwa agenda yang dijalankannya di Palestina dan Israel, adalah kegiatan lintas iman, bukan hanya Oslam saja, melainkan juga Kristen, Katolik dan juga Yahudi.

"Sekali lagi saya mohon maaf dan ini adalah suatu pelajaran besar bagi saya pribadi bahwa niat baik, tindakan baik, kadang efeknya belum tentu baik, itu pelajaran besar buat saya pribadi," tegasnya.

"Dan perlu diketahui bahwa ini adalah kegiatan lintas iman, bukan hanya NU, ini juga tidak ada urusannya dengan NU secara kelembagaan, tapi secara personal. Dan ini adalah dialog lintas iman, pesertanya adalah ada dari kristen, dari Katolik, juga dari Yahudi dan muslim, semacam itu. Jadi ini kegiatan lintas iman dan saya dalam hal ini sekali lagi saya minta maaf atas segala yang terjadi," sambungnya lagi.

Zainul Maarif juga menyampaikan terima kasih atas banyaknya masukan yang ia terima, baik dari PBNU, PWNU, juga Udusia. Ia pun meminta masyarakat tidak menyerang prganisasi-organisasi tersebut, termasuk keluarga dari kelima tokoh muda NU yang berangkat ke Israel tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih atas masukan-masukan dari pada Kiai, baik dari PBNU, dari PWNU DKI Jakarta, juga dari Udusia, yang memberi saya nasihat yang sangat baik. Mohon sodara-sodara semua jangan ganggu organisasi-organisasi tersebut, dan juga mohon jangan menyerang keluarga-keluarga kami," tuturnya.

"Kami mengaku salah, karena membuat ketidaknyamaman semacam ini. Mohon jangan hukum kami, terutama yang tidak melakukan tadi secara keras macam itu ya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini ramai diberitakan sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) pergi ke Israel dan telah bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Kunjungan itu dilakukan justru di saat entitas Zionis masih terus melangsungkan genosidanya di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam foto kunjungan aktivis NU ke Israel yang tersebar luas di sosial media itu, nampak sejumlah tokoh muda NU yakni Gus Syukron, Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania, berpose dengan Presiden Israel.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul meminta lima nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog mengundurkan diri atau diberhentikan dari organisasi.

Gus Ipul mendesak agar segera ada sikap tegas. "Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi, saya minta mereka segera memilih," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Antara, Kamis, 18 Juli 2024.

Gus Ipul menilai pemberhentian kelima nahdliyin dari kepengurusan di lingkungan NU bisa dipertimbangkan. Dia tak ingin kejadian serupa terulang. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com