Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Pria Tewas Tangan Kaki Terikat di Bekasi

fin.co.id - Polres Metro Bekasi Kota bersama Polsek Bantargebang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan, terkait tewasnya seorang pria dengan tangan terikat.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, sejumlah barang bukti berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Ini semua sudah kami amankan termasuk juga pakaian korban, juga rokok milik korban, dan juga cincin milik korban di jari sebelah kiri. Kemudian mayat tersebut, kami bawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi," kata Muhammad Firdaus, Kamis 18 Juli 2024.

Menurutnya, Polres Metro Bekasi Kota telah bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk memeriksa beberapa saksi terkait tewasnya Warino (42) di belakang TPST Bantargebang.

"Sampai saat ini masih berjalan proses penyelidikan, dan tim gabungan sudah melakukan pemeriksaan atau introgasi saksi saksi sebanyak 11 orang," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ditemukan adanya luka luka pada tubuh korban.

"Hasil dari pemeriksaan terhadap tubuh korban di TKP, tidak ditemukan luka luka, akan tetapi tangan dan kaki terikat tali rapia warna biru dan kepala tertutup karung," kata Muhammad Firdaus.

Pihaknya memprediksi korban sudah tewas sudah lama dan baru ditemukan, serta diduga menjadi korban pembunuhan karena kondisi tangan terikat.

"Ya kalau dilihat dari kasat mata secara fisik ya lebih dari 1 x 24 jam kondisi mayat tersebut meninggal, untuk terkait pembunuhan ini ada dugaan pembunuhan, karena ditemukannya dalam kondisi terikat tangan dan kaki, dan juga kepala terbungkus karung," ucapnya.

Guna proses penyelidikan lebih lanjut, pihaknya melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi, termasuk tetangga korban di kontrakan.

"Sampai saat ini, tim gabungan masih bekerja melakukan introgasi saksi-saksi yang berada di sekitar korban, ini ada beberapa kontrakan yang mana hari ini akan dilakukan introgasi secara keseluruhan," terangnya.

Terdapat beberapa saksi yang menyebutkan, kontrakan korban memang kerap kedatangan tamu dan sering digunakan transit oleh teman kerjanya.