Kritisi Pemkab Tangerang, Pelantikan Pengurus GMNI Digelar Diantara Gunung Sampah TPA Jatiwaringin

fin.co.id -  Acara pelantikan pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dilaksanakan diantara tumpukan sampah yang menggunung di TPA Jatiwaringin, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Acara seremonial yang tak biasa ini dilakukan oleh GMNI Kabupaten Tangerang untuk mengkristisi masih banyaknya masalah sosial yang belum dituntaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Ketua GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia mengatakan, salah satu persoalan utama di Kabupaten Tangerang adalah pertumbuhan penduduk yang pesat.

Dengan semakin banyaknya penduduk yang tinggal dan bekerja di daerah ini, kebutuhan akan infrastruktur dasar seperti jalan, sanitasi, dan perumahan terus meningkat.

"Kondisi ini sering kali mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang parah, terutama di daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan bisnis. Selain itu, penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri," paparnya, Senin 15 Juli 2024.

Lanjut Endang, persoalan lainnya adalah masalah lingkungan. Yang mana  Kabupaten Tangerang yang memiliki kawasan industri besar harus menghadapi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas industri tersebut.

Pencemaran udara dan air, serta pengelolaan limbah industri yang tidak optimal, menjadi isu yang perlu segera ditangani.

"Di sisi lain, kawasan permukiman yang berkembang pesat juga menyumbang pada masalah sampah dan degradasi lingkungan," kata Endang menambahkan.

Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Tangerang juga masih menghadapi berbagai tantangan.

Ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai dan akses yang merata masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

"Begitu pula dengan fasilitas kesehatan, yang perlu ditingkatkan baik dari segi jumlah maupun kualitas layanan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah," ujarnya.

Lebih lanjut Endang menuturkan, kemiskinan dan pengangguran juga menjadi persoalan yang harus diperhatikan.

Meskipun Kabupaten Tangerang memiliki banyak kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja. Namun, masih terdapat kesenjangan antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja.

"Upaya untuk meningkatkan keterampilan dan pendidikan masyarakat lokal menjadi penting agar mereka dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif," tuturnya.

Menurutnya, untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan.

Pemerintah Kabupaten Tangerang perlu terus berinovasi dalam mengelola pembangunan dan pelayanan publik.