fin.co.id - Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat selama penyelenggaraan haji Tahun 2024 menurun drastis dibanding Tahun 2023. Jumlah jemaah haji yang meninggal per 15 Juli 2024 sebanyak 433 jamaah.
"Saat ini 433 jamaah wafat, dan semoga ini tidak bertambah banyak sampai kepulangan jamaah," kata Dirjen Pengelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief saat jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin 15 Juli 2024.
Jumlah ini, kata Hilman menurun drastis dibanding pada penyelenggaraan haji Tahun 2023. Tahun lalu,kata dia, jumlah jemaah haji yang meninggal capai 800 lebih.
"Kita bisa melihat penurunan dastis dari jumlah tahun lalu yang sampai ke 800 lebih jemaah wafat," katanya.
Dikatakan Hilman, adapun upaya Kementerian Agama untuk menekan angka kematian jemaah di Tanah Suci salah satunya ialah penguatan istitoah sebelum berangkat haji.
"Kami infokan, upaya Kementerian Agama untuk menekan angka kematian dan melakukan penguatan program istitoah sebelum jemaah berangkat, dengan pemeriksaan kesehatan yang lebih komperhensif terhadap kondisi jemaah juga cukup membuahkan hasil," paparnya.
"Meskipun faktanya kita juga dihadapkan pada stuasi di mana 47 ribu jemaah haji itu kategori lansia yang di atas 65 tahun," tandasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, hingga 14 Juli 2024 pukul 21.00 waktu Arab Saudi atau 15 Juli 2024 pukul 01.00 WIB, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 166.360 orang.
Mereka tergabung dalam 424 kloter. "Hari ini, Senin, 15 Juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.604 orang. Mereka tergabung dalam 19 kloter," terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.
Ia menyebut rinciannya sebagai berikut:
1. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;
2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 833 jemaah/2 kloter;
5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;