fin.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dinilai tidak becus dalam mengelola Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Pasalnya, bobolnya PDNS itu merupakan persoalan yang tidak sederhana.
"Masalah bobolnya pusat data nasional sementara (PDNS) merupakan masalah serius yang menunjukkan lemahnya pengelolaan teknologi dan informasi oleh Kemenkominfo," tegas Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto kepada fin.co.id, Minggu 30 Juni 2024.
Menurut dia, Kemkominfo adalah lembaga yang paling bertanggung jawab atas masalah bobolnya PDNS. Seharusnya, kata dia, Budi serius dalam menangani masalah ini agar tidak terjadi berlarut-larut.
"Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk keamanan siber adalah tugas Kemkominfo. Sehingga kebobolan data PDNS jelas tanggung jawab Menkominfo," pungkasnya.
Baca Juga
- Hasil PPDB Jawa Barat Diumumkan 5 Juli, Bisa Dipantau Secara Online
- Kejagung Tanggapi Pernyataan Wakil Ketua KPK Soal Ego Sektoral, Sebut Tidak Beralasan dan Tidak Melihat Fakta
Seyogianya, kata Rasminto, pendiri pro Jokowi (Projo) itu dapat melindungi data nasional. Tidak seperti saat ini, kata dia, data nasional dibobol bahkan hingga berlarut-larut.
"Harusnya Menkominfo dapat memastikan bahwa sistem yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data tersebut aman dari ancaman siber, bukan seperti sekarang data bisa bobol," tandasnya.
Sekadar diketahui, PDNS 2 dikelola oleh Kemenkominfo. PDNS 2 yang berada di Surabaya, Jawa Timur, diretas sejak 20 Juni 2023 hingga menyebabkan lumpuhnya ratusan instansi pemerintahan.
