fin.co.id- Warga Dusun Sayidan, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Sleman Yogyakarta, dibuat heboh dengan penemuan patung yang diduga arca Ganesha.
Arca yang tinggunya sekitar 83 cm itu ditemukan oleh seorang warga bernama Nur Sarjiman (65) saat sedang menggali tanah untuk membuat fondasi.
"Ditemukan pada Rab jam 11 siang, posisinya itu (arca) tengkurap. Saya sedang menggali di situ, saya congkel, saya kira batu biasa," kata Nur Sarjiman kepada wartawan di lokasim, Jumat 28 Juni 2024.
Dia menceritakan, awalnya linggis yang dia gunakan menggali tanah, menyentuh arca itu. Namun dia mengira itu adalah batu. Saat linggisnya kembali menyentuh benda itu, hingga salah satu tangannya putus.
Baca Juga
- Presiden Terpilih Prabowo Dioperasi di RS Pusat Pertahanan Negara , Ini Penyebabnya...
- Data Nasional Hancur, Cukupkah Hanya Menkominfo yang Mundur?
"Ternyata tangannya putus, tangannya itu ada empat. Ya saya lanjutin, pengin tahu mukanya kayak apa, ternyata (setelah) di balik kepala gajah," ujar dia.
Dia menjelaskan, dari empat tangan arca, tinggal satu saja yang masih menempel. Adapun dua tangan lainnya sudah hilang saat pertama ditemukan.
Baca Juga
- Selain Anies Baswedan, PDIP Punya Banyak Kader untuk Pilkada Jakarta 2024
- Tak Respons Surat Imigrasi Soal Backup Data, Menteri Kominfo Budi Arie Diminta Transparan
"Ada stupa segi empat tingkat di sampingnya, berjejer, di sebelahnya itu, batu kotak-kotak," ucap Sarjiman.
Dari beberapa lubang yang digali, hanya di satu lubang itu saja ditemukan arca, dan sejumlah batu lain. Kini arca tersebut disimpan di rumah si pemilik tanah.
"Hari Rabu ditemukan, Kamis diangkat keluar. Ngangkat sendiri nggak kuat, berenam dipikul," kata Sarjiman. (*)
Sementara itu, pemilik tanah bernama Muslimah saat ini hanya menunggu pihak berwenang untuk mengamankan arca tersebut.
"Saya nunggu ada penelitian tanah di sekitar, masih ditemukan atau tidak. Kalau masih banyak ditemukan, tanahnya mau dibeli pemerintah kompensasi atau apa, kalau enggak ada tetap lanjut (membangun rumah). Sementara untuk konstruksi berhenti dulu," pungkas dia. (*)
