Internasional

Pemerintah Bolivia Tangkap Panglima AD Setelah Gagal Kudeta Presiden

fin.co.id - 27/06/2024, 13:14 WIB

Jenderal Juan Jose Zuniga, ditangkap polisi usai gagal kudeta Presiden. (REUTERS/Claudia Morales)

fin.co.id-  Pemerintah Bolivia menangkap panglima angkatan darat Bolivia, Juan Jose Zuniga setelah upaya kudeta yang dilakukannya terhadap Presiden Bolivia, Luis Arce gagal tercapai pada Rabu 26 Juni 2024. 

Menteri Dalam Negeri Bolivia Eduardo del Castillo menghadirkan Zuniga pada sebuah konferensi pers dalam keadaan terborgol dan mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan tahanan.

Petinggi militer tersebut dianggap membahayakan nyawa Presiden Arce dan Wakil Presiden David Choquehuanca. Dia juga dituduh berupaya melakukan pemberontakan melawan rakyat Bolivia.

Juan Jose Zuniga melakukan upaya kudeta dengan mengerahkan sejumlah tank dan mobil perang ke depan Istana Presiden dan alun-alu kota.

Baca Juga

Sembari dikelilingi prajurit dan delapan tank,  Zuniga menyerukan bahwa "angkatan bersenjata bermaksud untuk merestrukturisasi demokrasi, untuk menjadikannya demokrasi sejati yang bukan dijalankan oleh beberapa orang yang sama selama 30-40 tahun."

AFP melaporkan Zuniga ditangkap dan dipaksa masuk ke mobil polisi ketika dia sedang berbicara kepada wartawan di luar barak militer. Tak lama setelah itu, pasukan tentara dan tank itu mundur dari alun-alun.

Upaya kudeta ini berlangsung menyusul situasi politik Bolivia yang tidak pernah stabil.

Setidaknya 9 orang dilaporkan mengalami luka tembak dalam upaya kudeta itu.

Sementara itu, kejaksaan agung Bolivia langsung memulai penyelidikan kriminal terhadap Zuniga dan orang-orang lain yang terlibat dalam upaya kudeta.

Baca Juga

Jaksa agung negara Amerika Selatan itu juga menuntut Zuniga atas kejahatan terorisme dan pemberontakan bersenjata.

Sebelumnya, media setempat melaporkan kehadiran sejumlah personel dan kendaraan militer di Plaza Murillo, alun-alun di ibu kota Bolivia La Paz yang berada dekat dengan kantor-kantor pemerintah, termasuk kantor presiden.

Keberadaan personel militer tersebut dikecam oleh Arce, yang menyebutnya sebagai upaya kudeta oleh Zuniga. Ia lantas menyerukan semua pihak mempertahankan demokrasi.

Arce merespons cepat usaha kudeta tersebut dengan menunjuk serta melantik pimpinan angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut baru. Pimpinan militer baru tersebut langsung memerintahkan personel militer di Plaza Murillo kembali ke barak. (*)

Afdal Namakule
Penulis
-->