News

BSSN Sebut Pusat Data Nasional Diserang, Pelaku Minta Tebusan Rp 131 Miliar

fin.co.id - 24/06/2024, 15:36 WIB

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsan Siburian mengungkapkan adanya gangguan Pusat Data Nasional (PDN) akibat dari serangan siber. Ayu Novita

fin.co.id - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsan Siburian mengungkapkan adanya gangguan Pusat Data Nasional (PDN) akibat dari serangan siber

Pelaku malware meminta tebusan sebesar 8 Juta USD atau setara dengan Rp 131 miliar. 

Hinsa menjelaskan, PDN yang down karena serangan siber yang memanfaatkan ransomware brain chipher (brain 3.0).

 

"Ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0. Jadi memang ransomware ini kan dikembangkan terus. Jadi ini adalah yang terbaru yang setelah kita lihat dari sampel yang sudah dilakukan sementara oleh forensik dari BSSN," jelas Hinsa kepada wartawan pada Senin, 24 Juni 2024 di Gedung Kantor Kominfo, Jakarta. 

Baca Juga

Lebih lanjut, Direktur Network and Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko menjelaskan, bahwa pelaku siber yang menahan data meminta tebusan sebesar 8 juta USD kepada pengelola PDN.

 

"Mereka (para pelaku) minta tebusan 8 juta US Dollar," jelasnya. 

Sebagai informasi, data center yang diserang adalah Pusat Dana Nasional Sementara yang digunakan saat menunggu Pusat Data Nasional permanen yang masih dalam proses pembangunan.

PDNS terletak di dua lokasi yaitu Jakarta dan Surabaya dan dikelola oleh Telkom Sigma. Serangan terjadi pada PDNS yang berlokasi di Surabaya. (Ayu)

Baca Juga

Khanif Lutfi
Penulis
-->