Ekonomi

Courtesy Call bersama JICA, Menteri Basuki Dorong Percepatan Proyek Manajemen Banjir Perkotaan Terpadu di Jabodetabek

fin.co.id - 21/06/2024, 14:09 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Senior Deputy Director of Southeast Asia Division Japan International Cooperation Agency (JICA) Hidenori Hashimoto, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (20/06/2024)

fin.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Senior Deputy Director of Southeast Asia Division Japan International Cooperation Agency (JICA) Hidenori Hashimoto, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024.

Pertemuan tersebut mendiskusikan mengenai proyek Manajemen Banjir Perkotaan Terpadu (Integrated Urban Flood Management) di Jabodetabek. Dan juga potensi kerja sama di bidang infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, perumahan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Proyek Integrated Urban Flood Management bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan akibat banjir di Jabodetabek, melalui penerapan langkah-langkah pengendalian banjir yang komprehensif seperti perbaikan sungai, penggalian dasar sungai dan perlindungan tepian, kolam penahan, dan saluran pintas,” kata Menteri Basuki, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat 21 Juni 2024.

Baca Juga

Senior Deputy Director of Southeast Asia Division JICA Hidenori Hashimoto menyampaikan, wilayah Jabodetabek sangat membutuhkan flood control measurement.

“Saat ini sedang dilaksanakan preparation study, termasuk diantaranya wilayah Jakarta Pusat dan Bekasi, serta dalam tahap akhir penentuan basic design. JICA telah memulai preparatory survey sejak April 2024 dan berencana untuk melaksanakan appraisal pada akhir tahun 2024,” kata Hidenori.

Menteri Basuki mengapresiasi hasil studi yang telah disampaikan oleh Yachiyo Engineering Consultant JICA dan mendorong percepatan pekerjaan Integrated Urban Flood Management di Jabodetabek.

“Saya berterima kasih atas hibah JICA yang telah membantu dalam survei persiapan proyek yang berlangsung dari tahun 2023-2025. Saya harap konstruksi untuk 1 atau 2 komponen pekerjaan dapat segera dimulai di periode 2025-2029,” tambah Menteri Basuki.

Baca Juga

Dalam proyek Integrated Urban Flood Management tersebut, akan termasuk pula paket pekerjaan yang meliputi operasi perubahan Bendung Bekasi dan kolam retensi di Sungai Bekasi, Cikeas dan Cileungsi, peningkatan saluran, kolam retensi, dan saluran bawah tanah di Jakarta Barat, stasiun galian dan pompa di Jakarta Timur, pemeliharaan anak sungai Sabi ke Sungai Cisadane.

Dalam kesempatan ini, Menteri Basuki juga menyampaikan potensi kolaborasi bagi investor Jepang dalam proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang didanai menggunakan skema KPBU Support-Built-Operate-Transfer (SBOT) dengan total nilai investasi mencapai Rp12,5 T.

Menteri Basuki juga mendiskusikan mengenai potensi kerja sama dalam bidang pengembangan IKN dan proyek infrastruktur lainnya.

“Menindaklanjuti permohonan Kementerian PUPR kepada Duta Besar Jepang yang baru di Indonesia pada pertemuan bilateral Maret 2024 lalu, untuk dukungan konektivitas di IKN. Potensi kerja sama yang bisa dilakukan diantaranya, pembangunan jalan untuk menghubungkan area immersed tunnel dengan IKN. Dan studi antisipasi banjir di IKN. Saat ini, Kementerian PUPR telah menyusun program pengelolaan banjir di IKN, kami berharap dukungan JICA untuk mereview program tersebut,” ujar Menteri Basuki.

Sigit Nugroho
Penulis
-->