FIN.CO.ID - Tim kuasa hukum Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto heran terkait kliennya kerap dikaitkan dengan kasus dugaan penetapan anggota DPR periode 2019-2024 yang menjerat Harun Masiku. Terutama pada momentum tahun politik seperti tahun ini.
Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum Hasto Kristiyanto, Ronny Talapess. Ronny yang juga kader PDIP ini mengaku heran dan menduga ini sebagai hal yang janggal.
"Kita mempunyai grafik sekjen menyampaikan kritik pada hasil pilpres kemarin, isu ini selalu dinaikin," kata Ronny kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 10 Juni 2024.
Ronny menunjukkan grafik saat isu yang menyeret nama Hasto muncul ke publik. Bahkan, kata dia, beberapa kasus kerap dikaitkan kepada kliennya.
"Kita liat bulan april pendaftaran pengumuman, kemudian bulan September ini ketika ada di Museum Fatahilah, bulan Oktobrt ketika ada putusn MK. Kemudian ada pendaftan saudara Gibran. Kemudian November ketika ada namanya dugaan kriminalisasi terhadap Mas Butet, Mas Aiman dan beberapa aktivis," tutur Ronny.
"Bulan Desember ketika masa kampanye. Kemudian bulan Januari ketika kita menyampaikan adanya abuse of power dugaan mobilisasi aparat, TSM. Kemudian di Bulan Maret dan April ini sangat tinggi isu ini mulai naik, dinaikkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ronny juga menyinggung, Hasto dipanggil oleh aparat lembaga penegak hukum secara berturut-turut. Dia menduga, kasus ini sengaja dinaikkan.
Baca Juga
"Minggu kemarin dari Kepolisian, kemudian dihari yang sama ketika kita selesai melakukan klarifikasi di Kepolisian, kemudian sorenya ada pengumuman bahwa Sekjen PDIP akan dipanggil di KPK," pungkas Ronny.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus yang menjerat buronan Harun Masiku.
"Saya diundang dalam kaitannya sebagai saksi atas persoalan yang berkaitan dengan saudara harun masiku," jelas Hasto Kristiyanto saat hadiri panggilan KPK, Senin 10 Juni 2024.
Hasto hadir di Gedung Merah Putih KPK Jakarta pada pukul 09.40 WIB. Tak sendiri, Hasto didampingi oleh sejumlah penasihat hukumnya.
(Ayu Novita)