Investasi . 05/06/2024, 17:23 WIB

Faktor Amerika dan Domestik Jadi Beban, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp16.287

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS ditutup melemah hari ini, terbebani data non-farm payrolls Amerika Serikat yang diprediksi meningkat, serta melebarnya defisit anggaran RAPBN 2025 dibanding 2024.

Mengutip data Bloomberg, Rabu 5 Juni 2024 pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 67 poin atau 0,41% menjadi Rp16.287 per dolar AS, dibandingkan Selasa 4 Juni 2024 yang berada di angka Rp16.220.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Indeks Dolar AS (Indeks DXY) menguat hari ini. "Pelaku pasar mengatakan laporan non-farm payrolls Amerika untuk periode Mei, yang dirilis Jumat, diperkirakan menunjukkan kenaikan dari April," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis sore ini.

Pelaku pasar berhati-hati menantikan data non-farm payrolls karena memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai kondisi pasar tenaga kerja.

"Federal Reserve juga akan mengadakan pertemuan minggu depan, dan diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil di tengah bertahannya inflasi AS," kata Ibrahim.

Selanjutnya Bank Sentral Eropa (ECB) menggelar pertemuan Kamis, dan diprediksi memangkas suku bunga. Bank of Canada akan mengadakan pertemuan Rabu, dan investor melihat 80% kemungkinan akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Di dalam negeri, pemerintah menetapkan defisit APBN 2025 meningkat ke kisaran 2,45-2,82%. Defisit anggaran yang dirancang tinggi pada 2025 itu mempertimbangkan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto, yang akan melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagaimana diketahui, tingkat defisit APBN 2025 tersebut lebih tinggi dibandingkan target defisit tahun ini yang ditetapkan 2,29% dalam APBN 2024. Itu menjadi sentimen negatif yang turut menekan kurs rupiah sore ini.

"Defisit anggaran yang melebar pada 2025 juga mempertimbangkan pembayaran bunga utang yang meningkat. Pembayaran bunga yang meningkat ini yang perlu disederhanakan dan dioptimalkan lagi ke depan. Jika melakukan belanja dengan sumber utang, sebaiknya belanja modal itu revenue based, artinya secara self finance bisa membayar kembali utang-utang tersebut," pungkas Ibrahim. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com