Terkendala Pendaftaran PPDB DKI Jakarta 2024? Ini yang Bisa Dilakukan

fin.co.id - Pra-pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2024 mulai dibuka hari ini, Senin 20 Mei 2024.

Tahap pra-pendaftaran PPDB ini berlangsung sepanjang 20 Mei hingga 5 Juni.

Sedangkan PPDB DKI Jakarta dilaksanakan pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.

Adapun terdapat empat jalur masuk yang dibuka, yakni prestasi, zonasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua atau jalur anak guru.

BACA JUGA: Pra PPDB Jenjang SD Kota Tangerang, 15.603 Calon Siswa Telah Lakukan Verifikasi

Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Budi Awaluddin menyampaikan bahwa PPDB tahun ini dilakukan secara online dan hanya bisa diikuti oleh warga yang berdomisili di DKI Jakarta saja.

"PPDB tahun ini dilakukan secara online, kalau tahun lalu kan tidak. Dan CPDB adalah penduduk  DKI Jakarta, yang dibuktikan dengan kartu keluarga dan domisili di DKI. Jadi walaupun ber-KTP di DKI tetapi tidak berdomisili di DKI  Jakarta, mohon maaf, tidak bisa untuk mendaftar," ujarnya di Kantor Disdik DKI Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.

Pada tahap prapendaftaran ini, CPDB sudah bisa melakukan pengajuan akun dan verifikasi kartu keluarga (KK).

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan calon siswa maupun orang tua mengalami kendala selama pendaftaran.

BACA JUGA: Pendaftaran PPDB DKI Jakarta Dimulai, Begini Caranya

Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah mengungkapkan bahwa biasanya, orang tua peserta didik sering lupa menyimpan tanda bukti token pendaftaran serta password akun PPDB online.

Padahal, setiap tahap pendaftaran dilakukan secara online di akun masing-masing.

Oleh karena itu, masyarakat dapat menghubungi posko PPDB DKI yang tersebar di seluruh sekolah negeri, Suku Dinas (Sudin) Pendidikan, dan Disdik secara daring dan luring.

"Kami menyediakan bantuan untuk masyarakat yang mungkin tidak punya gawai, tidak punya kuota, atau tidak paham (proses pendaftaran online)," jelas Wakadisdik Purwosusilo.

Setiap posko di satuan pendidikan ini bisa melayani masyarakat yang kesulitan mendaftar baik untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/SMK.