Terlanjur Beli Hewan Kurban, Ternyata Sakit? Ini yang Harus Dilakukan

fin.co.id - Kondisi kesehatan hewan kurban merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Hal ini untuk memastikan bahwa ibadah kurban terpenuhi sekaligus menghindari risiko penyakit menular tertentu.

Dalam hal ini, dinas peternakan setempat akan melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian untuk memastikan kondisi kesehatan hewan yang dijual, termasuk hewan kurban.

Tindakan pencegahan dilakukan dengan mengeluarkan surat keterangan sehat hewan sebelum ternak dijual.

BACA JUGA: Hal Penting yang Perlu Diketahui Ketika Hendak Membeli Hewan Kurban

Selain itu, petugas juga akan melakukan sidak ke pasar hewan untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan yang tengah dijual.

"Biasanya 2 minggu menjelang Idul Adha dinas peternakan akan melakukan sidak untuk memeriksa kesehatan hewan kurban," ujar Medik Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan drh. Jepriadi Kertawinata ketika dihubungi pada Sabtu 11 Mei 2024.

Berdasarkan sidak tersebut, hewan yang dinyatakan sehat akan diberi kalung berlabel khusus.

Kesehatan hewan juga dapat diketahui dengan memperhatikan kondisi fisik, mulai dari berperilaku aktif, bugar, hingga bulu mengkilap.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan hewan kurban yang telah dibeli ternyata terjangkit penyakit tertentu.

BACA JUGA: Hikmah Berkurban: Muslim Wajib Tahu!

Hal ini dapat terjadi apabila hewan masih dalam masa inkubasi atau tidak memperlihatkan gejala yang jelas.

Jepri menjelaskan, apabila jelang hari penyembelihan hewan terserang penyakit, terdapat tiga opsi yang diambil.

"Setelah membeli ternak dan dikirim ke DKM, ketika h-1 hewan sakit, pilihannya adalah potong bersyarat, tunda potong, atau dimusnahkan," jelasnya.

Potong Bersyarat

Potong bersyarat ini berarti hewan kurban hanya boleh disembelih di rumah potong hewan dan dikonsumsi dagingnya saja.