FIN.CO.ID – Sekretaris Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus membeberkan ciri-ciri artis inisial P yang terlibat tindak pidana pencucuan uang atau TPPU.
"Perempuan, cantik, seksi, berusia muda. Lumayan, di luar kelaziman sebagai profesional endorsement. Aliran dananya tetap, karena sumbernya tetap sejak 2018,” kata Iskandar saat sambangi kedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa 22 April 2024.
Iskandar mengatakan, artis berinisial P menerima produk kecantikan untuk Perusahaan skincare yang merupakan hasil dari aliran dana korupsi tersebut.
"Jadi inisialnya P, melakukan kegiatan endorse diperiode 2018-2019 atas satu unit skincare yang megah di wilayah Jakarta Selatan, kurang lebih seputaran Kasablanka,” katanya.
BACA JUGA:
- KPK akan Periksa Keluarga SYL Terkait Dugaan Pencucian Uang
- Jokowi Minta PPATK Waspadai Modus Pencucian Uang Lewat Kripto hingga NFT
Tak hanya itu, Iskandar juga menjelaskan adanya keterlibatan group band yang terkonsolidasi dengan Pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota.
“Ini ada Perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota tapi kelakuannya bodong. Ini berdampak ke banyak selebriti dan grup band yang terkonsolidasi, baik yang mengendorse, baik tawaran kegiatan korporasi,” ujar Iskandar.
Iskandar Sitorus mengaku sudah mengadukan dugaan keterlibatan artis berinisial P itu ke KPK atas dugaan tindak pidana pencucian uang.
Namun, dia kecewa lantaran aduannya yang dilaporkan sejak 2023 itu tak ada perkembangan.
Adapun aduan itu dilakukan terkait kasus dugaan korupsi PT Asuransi Bangun Askrida (ABA) pada 2018 sampai dengan 2022 yang diduga melibatkan para Gubernur dan artis berinisial 'P'.
BACA JUGA:
- Viral Video! Raffi Ahmad Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Pencucian Uang Rp271 Triliun, Cek Faktanya
- Raffi Ahmad Terkejut Dituding Skandal Pencucian Uang: Sama Sekali Nggak Ada
“Pertama kali kami sampaikan perihatin ya dengan model kerja KPK, proses penyelidikannya, maaf, dibawah rata-rata penyelidikan bahkan tingkat polres sekalipun,” katanya.
Iskandar juga meminta agar KPK membenahi diri dan tidak menganggap dirinya lembaga yang terbaik.
“KPK harus mengoreksi diri tidak menganggap lembaga yang terbaik lagi karena satu tahun tidak ada perkembangan. Sekali lagi tolong KPK jangan berdalih apapun. Kami datang gak ada juga respon baik” ujarnya. (*)