Tuntaskan Dendam dengan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Hadapi Zheng Qinwen di Final Australian Open

fin.co.id - 25/01/2024, 21:32 WIB

Tuntaskan Dendam dengan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Hadapi Zheng Qinwen di Final Australian Open

Aryna Sabalenka di semifinal Australian open 2024

FIN.CO.ID - Petenis Belarusia Aryna Sabalenka menuntaskan dendamnya dengan Coco Gauff pada semifinal Australian Open, Kamis, 24 Januari 2024.

Petenis unggulan 2 tersebut sukses menaklukan Gauff dengan 7-6 (7/2), 6-4 dalam waktu satu jam 42 menit di Rod Laver Arena untuk membalaskan kekalahannya dari petenis remaja asal Amerika itu di final US Open 2023.

Pada partai final yang digelar Sabtu, 27 Januari 2024, Sabalenka akan menghadapi unggulan ke-12 asal China Zheng Qinwen yang sukses mengalahkan petenis kualifikasi asal Ukraina Dayana Yastremska dengan 6-4 dan 6-4. 

Menjelang pertandingan Sabalenka mengatakan bahwa dia termotivasi untuk balas dendam setelah petenis berusia 19 tahun itu mengalahkannya dalam tiga set di Flushing Meadows, New York.

Namun, hal itu terbukti menjadi tugas berat bagi Sabalenka di turnamen sejauh ini setelah hanya kehilangan 16 gim menjelang pertandingan tersebut.

"Saya bisa fokus pada diri saya sendiri. Saya siap bahwa dia akan bergerak dengan baik dan mengembalikan semua bola dan saya siap untuk apa pun," kata Sabalenka, seperti disiarkan AFP.

BACA JUGA:

"Itulah kuncinya, dan dukungannya di sini. Selalu menjadi pertarungan yang hebat (melawan Gauff). Dia petenis hebat dan saya menikmati bermain melawannya."

"Saya sangat berharap di masa depan kami akan memainkan lebih banyak final," ujar petenis berusia 25 tahun itu.

Dengan atap yang ditutup karena hujan, Sabalenka melaju melalui servis pembukaannya, kemudian dengan cepat mematahkan servis Gauff, yang hanya meraih satu poin dalam dua gim pertama.

Gauff bangkit, sementara Sabalenka melepaskan dua pukulan pada servis berikutnya, membuka pintu untuk break.

Namun servis Gauff kembali gagal, dengan dua kesalahan ganda lagi pada gim keenam memberi Sabalenka break point lagi yang ia konversi.

Sabalenka memegang kendali pada kedudukan 5-2, namun entah kenapa kehilangan ketenangan hingga kehilangan empat gim berturut-turut sebelum melakukan break saat Gauff melakukan servis untuk membawa ke tiebreak.

Gauff menyelamatkan dua break point dalam permainan krusial yang berlangsung selama 11 menit untuk membuka set kedua.

Pertandingan kembali ke ritme yang lebih normal, tetapi semuanya berubah pada gim kesembilan ketika Sabalenka meningkatkan tekanan, menyerang Gauff untuk memimpin 5-4.

Gatot Wahyu
Penulis